JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memastikan bahwa keempat warga negara Indonesia yang dibebaskan kelompok Abu Sayyaf dalam keadaan baik.
"Pemeriksaan kesehatan sudah dilakukan dengan hasil yang baik. Mereka dalam kondisi yang sehat," ujar Retno di kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2016).
Empat WNI itu adalah M Ariyanto Misnan (22/nakhoda), Loren Marinus Petrus Rumawi, Dede Irfan Hilmi (25), dan Samsir (35). Retno mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan keluarga korban.
"Sudah dihubungi mengenai masalah pembebasan dengan selamat ini," kata Retno.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir sebelumnya mengatakan, siang tadi empat WNI tersebut diserahkan oleh Pemerintah Filipina kepada Pemerintah Indonesia.
(baca: Filipina Serahkan 4 WNI di KRI, Diusahakan Dipulangkan Sore Ini)
Serah terima dilakukan di atas KRI yang berada di perairan Filipina.
"Lalu dibawa dulu ke Tarakan, Kalimantan Utara. Pemerintah mengusahakan sore ini bisa sampai di Indonesia, kemungkinan mendarat di Halim," ujar Arrmanatha.
(Baca: 4 WNI Dibebaskan, Jokowi Ucapkan Terima Kasih kepada Filipina)
"Teknis kepulangannya menggunakan pesawat apa saya belum paham detailnya," ujar Arrmanatha.
Keempat ABK kapal tunda Henry disandera kelompok Abu Sayyaf saat berlayar menarik tongkang Christy kembali ke Tarakan, Kalimantan Utara, dari Cebu, Filipina. Pembajakan terjadi di perairan timur bagian Sabah, Malaysia, Jumat (15/4/2016).
Saat dibajak, lima ABK lainnya, yakni Sembara Oktavian, Leonard Bastian, Rohaidi, Royke F Montolalu, dan Yohanis Serang, dapat menyelamatkan diri (Kompas, 24/4/2016).
Mereka bersembunyi setelah Yohanis Serang, ABK warga Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, curiga melihat kapal cepat dengan penumpang menenteng senjata api melaju kencang ke arah kapal tunda Henry.
Mereka kemudian diselamatkan Angkatan Laut Malaysia.
Sebelumnya, 10 WNI ABK kapal tunda Brahma 12 juga sudah dibebaskan kelompok Abu Sayyaf pada Minggu (1/5/2016).