Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Serahkan Teknis Patroli Perairan Bersama Filipina-Malaysia ke KSAL

Kompas.com - 09/05/2016, 17:49 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil pertemuan trilateral yang dilakukan Pemerintah Indonesia, Malaysia, dan Filipina memutuskan adanya patroli bersama di wilayah perairan ketiga negara.

Menanggapi itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku sudah menyerahkan teknis pelaksanaannya kepada Kepala Staf Angkatan Laut.

Ryamizard mengatakan, secara teknis tentunya KSAL lebih memahami apa saja yang diperlukan dalam patroli bersama.

"Selama ini TNI AL pastinya sudah melakukan patroli pengamanan di seluruh wilayah perairan Indonesia," kata Ryamizard saat acara pelepasan Satgas Pamtas Indonesia-Papua Niugini Yonif Para Raider 330 Kostrad di Jakarta, Senin (9/5/2016).

"Dengan adanya pertemuan trilateral kemarin (5/5/2016), dari pihak Kemenhan tinggal mengoordinasikan saja," ujarnya.

Ryamizard menambahkan, bentuk kerja sama militer seperti ini sebenarnya sudah berjalan sejak lama. Sehingga, hal ini dianggap Ryamizard bukanlah sesuatu yang baru.

"Kerja sama dalam bentuk patroli bersama ini kan upaya peningkatan pengawasan secara bersama saja," ujar dia.

Ryamizard menilai, pastinya setiap negara sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga wilayah perairannya.

"Dalam kasus perompakan Abu Sayyaf, saya rasa mungkin kebetulan saja penjagaan wilayah perairan di sana lagi sepi. Namanya maling kan kalau sepi justru dia beraksi," tutur dia.

Pertemuan trilateral antara Pemerintah Indonesia, Malaysia, dan Filipina sendiri diinisiasi oleh Pemerintah Indonesia.

(Baca: Antisipasi Keamanan Perairan, Indonesia-Filipina-Malaysia Lakukan Pertemuan Trilateral)

Hal itu terkait dengan koordinasi antara ketiga negara tersebut untuk pengamanan wilayah perairan masing-masing pasca munculnya penyanderaan WNI oleh kelompok Abu Sayyaf.

Ketiga negara tersebut menginginkan pengamanan yang terkoordinir, khususnya dalam menghadapi perompakan oleh teroris di wilayaha perairan.

Kompas TV Jokowi Ajak Filipina & Malaysia Patroli Bersama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com