JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menuturkan, Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy terus mengupayakan islah dengan Djan Faridz.
Menurut Arsul, Romi, sapaan Romahurmuziy, terus mengajak Djan bergabung ke kepengurusan hasil Muktamar Islah.
Romi berulang kali mengirim SMS dan menghubungi Djan, namun tak kunjung direspons.
"Terakhir Mas Romi SMS dan bilang mau datang pukul 7 pagi. Beliau datang, tapi Pak Djan-nya pergi, jadi tidak ketemu juga," ujar Arsul di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Kuningan, Jakarta Pusat, Rabu (27/4/2016).
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengesahkan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan yang dipimpin Romahurmuziy.
Pengesahan tersebut tertuang dalam surat nomor M.HH-06.AH.11.012016. (Baca: Menkumham Sahkan Kepengurusan PPP Hasil Muktamar Islah)
Dengan disahkannya kepengurusan DPP PPP ini, maka kepengurusan hasil Muktamar Bandung yang diaktifkan untuk melaksanakan muktamar sudah tidak berlaku.
Saat ditanyakan, bagaimana jika kubu Djan Faridz kembali melayangkan gugatan atas pengesahan tersebut, Arsul menyatakan soal gugat menggugat adalah hak setiap warga negara. Sehingga, kubu Romi dan Arsul tak akan menghalangi.
Namun, ia memastikan pintu musyawarah menuju islah yang lebih menyeluruh terus terbuka. (Baca juga: Romi: Tinggal Djan Faridz yang Belum Gabung, Kami Imbau Kembali ke Jalan Benar)
"Dengan adanya 48 orang Muktamar Jakarta bergabung, Insya Allah yang belum akan segera bergabung," tuturnya.
Untuk diketahui, di kepengurusan baru DPP PPP terdapat 48 orang dari kubu Muktamar Jakarta yang sebelumnya dipimpin Djan Faridz.
Sedangkan total pengurus DPP PPP periode 2016-2021 berjumlah 146 orang yang telah mengakomodasi baik kelompok Jakarta, Surabaya maupun Bandung.