Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yasonna Minta Intimidasi Jurnalis di Lapas Banceuy Diselesaikan secara Damai

Kompas.com - 25/04/2016, 16:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyayangkan peristiwa dugaan intimidasi sekaligus kekerasan yang menimpa jurnalis foto saat rusuh di Lapas Banceuy, Bandung, pada Sabtu (23/4/2016) lalu.

Yasonna berharap peristiwa tersebut lebih baik diselesaikan tidak melalui prosedur hukum, tetapi melalui jalur damai.

"Lebih baik diselesaikan secara baik-baiklah," ujar Yasonna di Istana, Senin (25/4/2016) siang.

Meski demikian, kementeriannya telah menyerahkan perkara tersebut kepada Kepala Polda Jawa Barat. Dia berharap Kapolda dapat bertemu semua pihak yang terlibat dalam perkara tersebut untuk diselesaikan secara damai.

"Kami sudah minta Pak Kapolda yang urus itu. Mungkin bisa bertemu AJI (Aliansi Jurnalis Independen) atau yang lainnya. Kami serahkan apa kebijakan Pak Kapolda," ujar dia.

(Baca: Polri Minta Maaf atas Ancaman terhadap Jurnalis yang Liput Kebakaran Lapas Banceuy)

Soal peristiwa intimidasi sekaligus dugaan kekerasan terhadap jurnalis itu sendiri, dia yakin hal itu di luar kesengajaan. Ia yakin hal itu disebabkan oleh emosi sesaat saja.

"Mungkin itu karena lagi capek. Mereka jadi emosi sedikit. Kami harap kejadian itu tidak terulang lagilah. Kami menyesalkan itu," ujar dia.

Sebelumnya, organisasi wartawan AJI mengecam bentuk intimidasi seorang jurnalis bernama Ibenk yang sedang bertugas di Lapas Banceuy, saat rusuh, Sabtu kemarin.

Oleh komandan Brimob Polri yang tengah bekerja, ia dipaksa menghapus foto-foto tentang beberapa napi yang tergeletak di lorong lapas dan mengalami luka. Kameranya juga sempat direbut.

Kompas TV Polisi Periksa 4 Napi Lapas Banceuy
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com