Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Handoko Gani
Analis Kebohongan

Analisis kebohongan, anggota tim ahli kepolisian untuk kasus kriminal tertentu, trainer korporasi dan pemerintahan, termasuk KPK. || www.handokogani.com || @LieDetectorID

Apakah Pak SBY Akan Bertemu dengan Pak Fahri Hamzah?

Kompas.com - 25/04/2016, 14:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

KOMPAS.com — Saya tertarik menanggapi ucapan Pak Agus Hermanto, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, yang berikut ini: "Rasanya semua orang ingin bertemu Pak SBY, selama itu menjadi tujuan yang baik, silaturahim, dan itu hal biasa pasti diterima Pak SBY." 

Saya akan mengaplikasikan teknik analisis verbal yang disebut Reality Monitoring (RM), khususnya kriteria No 8 (cognitive operations) dalam analisis saya atas kalimat di atas.

Menurut teknik RM ini, apabila dalam sebuah kalimat ada kata-kata berjenis kognitif, seperti kalau X, maka rasanya bakal Y. Kalau terjadi X, maka kemungkinan bakal terjadi Y. Dia X sekali ya, kayaknya pasti dia orangnya bla-bla-bla...

Saya berhipotesis bahwa kalimat di atas merupakan kalimat kognitif, yang "biasanya" seorang Pak SBY bersedia ditemui apabila ada tujuan yang baik bagi beliau.

Saya juga ingin mencuplik teknik analisis verbal yang disebut Scientific Content Analysis (SCAN), khususnya terkait kriteria No 4 (lack of conviction).

Menurut SCAN, apabila dalam sebuah kalimat ada kata-kata yang berisi keraguan seperti, "saya pikir, saya rasa/rasanya, kayaknya, feeling saya, perasaan, mungkin, saya duga, saya sangka, dan sejenisnya", maka kata-kata ini mengisyaratkan kemungkinan pembicara belum tahu dan belum yakin dengan isi kalimat yang diucapkan.

Saya berhipotesis bahwa kalimat di atas adalah kalimat diplomatis, kalimat kognitif.

Dengan kata lain, penggunaan kalimat "rasanya semua orang ingin bertemu Pak SBY" ini tidaklah bermakna "seluruh rakyat Indonesia" atau bahkan "seluruh penduduk bumi" ingin bertemu dengan Pak SBY.

WISNU WIDIANTORO Fahri Hamzah menjawab pertanyaan wartawan soal pencatutan nama Presiden Joko widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kasus Freeport, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/11/15).
Hipotesis kedua yang menarik adalah terkait frasa kata "selama ada tujuan baik". Kalimat ini justru seharusnya membuat kita bertanya-tanya seandainya Pak SBY dan Pak Fahri Hamzah jadi bertemu.

Hipotesis terakhir yang menarik adalah penggunaan dari kata "Bapak" pada SBY dan tidak pada Fahri Hamzah. Penyebutan "Bapak" ini menunjukkan level penghargaan atau kekaguman terhadap seseorang.

Akhir kata, mari kita nantikan pertemuan antara kedua tokoh ini demi kebaikan bangsa dan negara ini. Selamat hari pertama pada pekan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com