JAKARTA, KOMPAS.com – Sahabat Muda Akom sebagai pendukung calon ketua Umum Partai Golkar Ade Komarudin meminta DPP Golkar segera memutus jadwal pasti Musyawarah Nasional Luar Biasa melalui mekanisme pengambilan keputusan organisasi.
Sahabat Akom menilai, hingga saat ini belum ada kepastian soal waktu pelaksanaan Munaslub.
"Seperti rapat pleno sebelumnya sudah diputus tanggal 7 Mei, itu formal, tapi dalam perkembanganya diubah jadi 17 Mei, bahkan Ketua Umum Aburizal Bakrie bilang 25 Mei. Artinya belum ada kepastian," kata Ketua Sahabat Muda Akom, Paul Hutajulu dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/4/2016).
Menurut dia, jika waktu penyelenggaraan Munaslub tidak segera dipastikan melalui rapat pleno, maka dikhawatirkan agenda penting untuk mempersatukan kembali seluruh komponen Partai Golkar yang sempat berkonflik menjadi tertunda.
"Tanggal pasti jadi acuan bagi teman-teman SC, OC dalam melaksanakan tugas-tugas. Selain itu juga kepastian bagi kandidat dalam konteks mempersiapkan diri di Munaslub ini," kata Paul.
(baca: Setoran Rp 2 M dari Setiap Caketum Golkar Baru Sebatas Wacana)
Paul memaklumi jika penyelenggaraan Munaslub terus mundur akibat SK kepengurusan dari Menteri Hukum dan HAM terkait kepengurusan Munas Bali Rekonsiliasi serta menyesuaikan jadwal Presiden Joko Widodo.
Namun, dia meminta kedua hal itu tak menjadi alasan untuk terus mengulur-ulur waktu pelaksanaan Munas.
"Kami harapkan Menkumham keluarkan SK dan Presiden Jokowi hadir. Tapi pengambilan keputusan harus lewat mekanisme organisasi, enggak usah dikemukan publik. Kami menganggap ini menjadi ketidakpastian, jangan-jangan enggak jadi Munaslub," ujar dia.
Ketua steering committee (SC) Munaslub Partai Golkar, Nurdin Halid, sebelumnya memastikan, penyelenggaraan Munaslub Partai Golkar akan digelar pada 25 Mei 2016.
Menurut Nurdin, waktu pelaksanaan Munaslub sebelumnya terus ditunda karena menunggu SK Menkumham dan menyesuaikan jadwal Jokowi.
Namun dia memastikan pada 25 Mei, Jokowi akan hadir dan SK Menkumham sudah terbit.
"Insya Allah tidak akan mundur lagi, kami sudah berkomunikasi dengan Sekretaris Presiden," kata dia.