Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munaslub Golkar Dijamin Tanpa Pengerahan Ormas

Kompas.com - 17/04/2016, 13:47 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Ketut Sudikerta menegaskan bahwa tidak akan memberi toleransi kelompok yang mengerahkan organisasi kemasyarakatan selama penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar.

"Ormas tidak boleh masuk ke sana (lokasi acara). Akan dijaga ketat. Tidak boleh itu, tidak bisa," kata Ketut Sudikerta, di Lapangan Puputan Margarana Renon, Denpasar, Minggu (17/4/2016).

Sudikerta yang masih menjabat sebagai wakil gubernur Bali ini juga menambahkan, koordinasi keamanan tetap dilakukan dengan Polri, TNI, dan pecalang atau petugas keamanan desa adat.

Peran pecalang inilah yang bisa membantu Polri dan TNI dalam menjaga situasi kondusif selama pelaksanaan Munaslub berlangsung.

"Kan ada Pecalang. Yang tidak memiliki ID tidak bisa masuk. Pecalang juga akan bantu Polri dan TNI. Untuk surat keamanan segera dibuat, masih menunggu putusan dari pusat," ucap Sudikerta, yang juga penanggung jawab daerah Munaslub Golkar.

Penegasan dilarangnya ormas selama Munaslub Golkar ini untuk mengantisipasi keributan antarpendukung. Ini terjadi saat acara Munas Golkar kubu Aburizal Bakrie yang digelar di Bali beberapa waktu lalu.

Bahkan, puluhan bus pendukung mengatasnamakan kubu lain berniat ikut hadir di Munas.

Sempat terjadi pengusiran secara paksa oleh kelompok yang mendukung Aburizal Bakrie, hingga akhirnya polisi memulangkan mereka.

Kompas TV Munaslub Golkar Akan Berlangsung di Bali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com