Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkumham: Wajah Lapas Hancur Lebur, Saatnya Berubah

Kompas.com - 05/04/2016, 10:58 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly meminta kepada seluruh kepala lembaga pemasyarakatan, rumah tahanan dan cabang rutan agar lebih serius dalam memberantas peredaran narkoba di dalam penjara.

Yasonna juga meminta seluruh kepala lapas berkomitmen untuk bersih dari narkoba dan praktik penyalahgunaan wewenang, mengingat saat ini sistem dalam lapas dinilai sangat buruk oleh masyarakat.

"Karena wajah lapas kita ini hancur lebur. Sekarang saatnya berubah," ujar Yasonna saat memberikan pengarahan kepada seluruh lepala lapas, rutan dan cabang rutan seluruh Indonesia di kantor Kementerian Hukum dan HAM RI, Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2016).

Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan betapa terkejutnya ketika mendengar kasus petugas lapas yang terlibat narkoba di Bengkulu. (baca: Antara Uang Napi dan Gaji Sipir)

Padahal, Kemenkumham sudah sering melakukan inspeksi mendadak berkaitan dengan penggunaan alat komunikasi dan narkoba dalam penjara.

Oleh karena itu, ia meminta seluruh petugas lapas agar lebih tegas dalam pengawasan. Apabila masih ditemukan kasus serupa, kata Yasonna, petugas lapas harus siap dipecat atau mundur dari jabatannya. (baca: BNN Ringkus Polisi dan Sipir Pembeli Sabu dari Lapas)

"Saya meminta kepala lapas dan seluruh jajaran kembali ke tempat masing-masing dan bersihkan. Kalau masih ditemukan kasus narkoba, saya pecat," tegas Yasonna.

Yasonna mengatakan, penjaga lapas tidak dapat hanya bersandar pada prosedur standar operasi. Dibutuhkan integritas untuk tidak terlibat peredaran narkotika. (baca: Sipir Bawa Sabu, BNN Akan Periksa Semua Penghuni Lapas Narkotika Doyo)

Selain Yasonna, pengarahan itu dihadiri Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, perwakilan Badan Reserse Kriminal dan perwakilan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Sebelumnya, BNN Provinsi Bengkulu menangkap seorang oknum polisi berinisial Bripka Sr dan petugas sipir Lapas Malabero Klas IIA Kota Bengkulu berinisial Ed, Senin (14/3/2016).

(baca: Jalani Tes Urine, 5 Sipir Lapas Bima Positif Narkoba)

Menurut Kepala BNN Provinsi Bengkulu Budiharso, keduanya diringkus karena membawa 500 gram sabu di salah satu tempat dalam Kota Bengkulu.

Kompas TV Peredaran Narkoba dalam Lapas Libatkan Sipir & Dokter Lapas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com