Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baduy Kembali

Kompas.com - 02/04/2016, 15:56 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

Judul di atas bisa berarti kita akan membicarakan kembali tentang Baduy. Atau kembali menengok Baduy.

Bisa juga ajakan untuk suku Baduy itu sendiri agar kembali kepada khitah mereka sebagai suku yang setia menjaga tradisi dan setia memelihara rumah moral mereka yang berwujud kejujuran, kebersahajaan, dan penghormatan kepada alam semesta serta kepada sesama.

Itulah rumah untuk kita pulang, ketika kita telah kebingungan dan tersesat di rimba raya modernitas yang dipenuhi tipu daya.

Apapun terjemahannya, rasanya kita memang perlu untuk kembali lagi berkunjung dan membicarakan Baduy sebagai sebuah entitas. Rasanya suku Baduy juga perlu untuk kembali, menengok akar pu'un mereka yang bernama tradisi yang berisi nilai-nilai kebajikan.

Substansi kebudayaan adalah perubahan itu sendiri, selaras dengan kodrat manusia yang terus bergerak untuk memenuhi hajat hidupnya.

Demikian juga yang sedang berlangsung pada Suku Baduy. Suku yang tinggal di Pegunungan Kendeng ini juga terus bergerak untuk mempertahankan kehidupan mereka.

Sebagai mahluk sosial, tentulah mereka bersinggungan dengan manusia lain di luar kelompok mereka dengan segala konsekuensinya yang melahirkan perubahan demi perubahan pada kebiasaan mereka, tata cara mereka, hingga tradisi mereka.

Tentu kita tak akan membiarkan semua perubahan itu akan membawa kerusakan yang berujung pada lenyapnya sebuah entitas bernama Baduy.

Terlampau mahal harga yang harus kita bayar ketika membiarkan Baduy hilang dari peta kebudayaan kita yang akan berimplikasi pada banyak soal. Mulai dari lenyapnya kearifan lokal, rusaknya lingkungan, hingga musnahnya spirit moral.

Melalui tema "Baduy Kembali" kami ingin mengajak kita sekalian membuka cakrawala masa lalu, masa kini, dan masa depan suku ini. Setidaknya agar kita memahami, betapa kita memiliki kekayaan tradisi yang kita titipkan pada suku Baduy, yang berisi nilai-nilai moral, kesantunan, kepatutan, dan juga keteladanan.

Sebab Baduy, seperti juga suku-suku yang dianggap terasing, sebenarnya adalah guru bagi kita. Guru yang membimbing kita kembali mengeja kata-kata sekaligus melaksanakannya, agar kita tidak tersesat di rimba modernitas dan globalisasi.

Simak “Baduy Kembali” dalam format multimedia di http://vik.kompas.com/baduykembali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com