Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Jualan Es Lilin, Sekarang Jadi Menteri

Kompas.com - 26/03/2016, 10:14 WIB
Reza Pahlevi

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Pernahkah terbayang seperti apa kehidupan yang pernah dijalani seseorang yang sekarang menyandang atribut sebagai menteri? Apakah hidup mereka memang mulus-mulus saja sejak awal?

"Semasa kecil dulu, saya membantu orangtua dengan menjual es lilin," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, di Kota Malang, Jumat (25/3/2016) petang.

Di depan 2.000 anak yatim, Khofifah menegaskan, falsafah hidup laiknya roda yang terus berputar bukan sekadar rangkaian kata-kata kosong. Hidup, ujar dia, kadang di atas, kadang di bawah.

Ditemui di sela persiapan Harlah Muslimat NU di Stadion Gajayana, Kota Malang, Khofifah berbagi kisah hidup. Meski keadaan hidupnya semasa kecilnya susah, ia tak lantas pantang menyerah. Ia mengaku terus gigih belajar agar bisa berguna bagi orang lain.

Jawaban atas usaha panjangnya sedari kecil datang seiring waktu. "Sekarang saya menjadi Menteri Sosial di (Kabinet Pemerintahan) Presiden Jokowi," ujar Khofifah.

Sebelumnya, Khofifah juga pernah dipercaya menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Kepala BKKBN di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.

KOMPAS.com/REZA PAHLEVI Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberikan bantuan kepada anak-anak yatim di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (25/3/2016).
Merujuk perjalanan hidupnya itu, Khofifah menegaskan, bahwa tak ada seorang pun yang tahu tentang masa depan. Untuk itu, tegas dia, yang terpenting adalah mempersiapkan bekal untuk menyongsong masa depan.

"Jadi, kalian jangan malas. Terus belajar dan berdoa," ujar Khofifah, kepada para anak yatim itu.

Dengan usaha dan doa, tegas Khofifah, anak yatim sekalipun bukan tidak mungkin suatu saat akan menjadi menteri seperti dirinya ataupun menjalankan amanah yang bermanfaat bagi orang banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com