Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Hambalang yang Mangkrak Diusulkan Jadi Museum atau Penjara Koruptor

Kompas.com - 21/03/2016, 15:26 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah perlu melakukan kajian secara objektif jika ingin melanjutkan pembangunan proyek wisma atlet Hambalang. Namun, ada usul lain untuk memberikan ganjaran kepada koruptor yang telah mengakibatkan pembangunan mega proyek itu menjadi mangkrak.

Anggota Komisi X DPR Teguh Juwarno mengatakan, Komisi X sebelumnya pernah menyampaikan rekomendasi agar pemerintah jangan menyentuh terlebih dulu proyek itu lantaran masih dalam kasus hukum.

"Memang benar Hambalang menyisakan persoalan. Sudah banyak dana negara yang dialokasikan dan mangkrak. Tapi, saat ini pemerintah berhak untuk mengajukan rencana penggunaan agar tidak mubazir," kata Teguh dalam pesan singkatnya, Senin (21/3/2016).

(Baca: Jokowi Perintahkan BPKP Audit Proyek Wisma Atlet Hambalang)

Sebagai alternatif, kata politisi PAN, pemerintah dapat menjadikan lokasi proyek Hambalang sebagai museum anti-korupsi.

Selain museum, pemerintah juga dapat menjadikann lokasi itu sebagai penjara bagi koruptor. Sebab, saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi masih kekurangan penjara.

"Museum anti-korupsi bisa menjadi bukti langsung dan melihat langsung kerusakan dan kerugian yang timbul akibat korupsi. Anak-anak sekolah bisa belajar dan melihat langsung kerusakan yang ditinggalkan," kata dia.

(Baca: SBY vs Jokowi, Pantun Kritik 'Dibalas' Hambalang...)

Teguh mengaku mendapatkan ide itu setelah menyaksikan tayangan BBC Chanel. Ia mengatakan, di Kanada terdapat lokasi perusakan hutan yang mengakibatkan tanah longsor.

Lokasi itu lantas dibiarkan dan dijadikan semacam museum sebagai pengingat kepada siswa di sekolah dampak perusakan lingkungan.

Presiden Joko Widodo, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, dan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, meninjau langsung lokasi proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/3/2016).

(Baca: Jokowi: Proyek Hambalang Bisa Jadi Pelatnas, Bisa Jadi Rusunawa)

Jokowi datang ke Hambalang untuk melihat langsung kondisi bangunan yang sampai saat ini masih terbengkalai.  Dia mengaku, masih memikirkan apakah megaproyek yang menelan biaya hingga Rp 1,2 triliun dari anggaran negara ini perlu dilanjutkan atau tidak. 

"Perlu keputusan apakah dilanjut atau tidak. Kalau dilanjut untuk apa. Apakah masih untuk sekolah olahraga, atau mungkin diubah menjadi tempat Pelatnas. Atau bisa juga menjadi rusunawa," ucap Jokowi.

Kompas TV Kritik SBY "Dibalas" Hambalang oleh Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com