Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Ketua MPR: Tidak Ada Tempat untuk Terorisme

Kompas.com - 14/03/2016, 15:48 WIB
advertorial

Penulis

Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Hal itu kemudian menimbulkan anggapan negatif bahwa Indonesia adalah negara pengekspor teroris. Padahal, hingga saat ini Indonesia selalu berperan aktif dalam memerangi gerakan ekstrem dan radikal.

Upaya Indonesia dalam melawan terorisme ditunjukkan dengan banyak cara. Salah satu di antaranya dengan menggelar acara International Youth Conference on Countering Terrorism 2016 yang dimulai hari ini, Senin (14/3/2016) hingga Rabu (16/3/2016) mendatang di Gedung Nusantara V Kompleks Parlemen, Jakarta.

Konferensi yang melibatkan 100 pemuda-pemudi dari 25 negara ini mengangkat tema “Policing Terrorism: a New Way of Combating Terrorism”, yang diharapkan dapat berguna pada masa yang akan datang, khusnya dalam hal pendeteksian, pencegahan maupun penanganan terorisme. Selain itu, acara ini juga turut dihadiri oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Zulkifli Hasan, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi dan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Beni Pramula.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Zulkifli Hasan didampingi anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi dan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Beni Pramula.

Setelah upacara seremonial dilaksanakan, acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian kata sambutan oleh Beni Pramula, yang ingin mengajak generasi muda Indonesia untuk bersatu dan bergerak melawan segala bentuk terorisme. Sebab, ia yakin bahwa generasi muda mampu membuat perubahan yang lebih baik. 

 “Bung Karno pernah berkata, ‘berikan aku sepuluh pemuda maka aku akan mengubah dunia'. Oleh karena itu, kita sebagai pemuda harus aktif melawan terorisme," ujar Beni.

Pada acara yang sama, Zulkifli menekankan bahwa Indonesia bukanlah negara radikal atau sarang teroris seperti yang dikatakan oleh sebagian pihak. Tak lupa ia menyampaikan di depan seluruh undangan dan media bahwa aksi terorisme sama sekali tak boleh ditoleransi.

“Saya sering mendengar Indonesia adalah sarangnya para teroris. Itu sama sekali tidak benar. Saya ingin menegaskan bahwa di sini tidak ada tempat untuk terorisme,” pungkas Zulkifli.

Kemudian ia melanjutkan, “Kita ini bangsa hebat yang sebenarnya bisa menjadi role model bagi negara-negara lain. Pertama, kita memiliki keanekaragaman agama dan budaya. Di satu sudut ada masjid, di sudut lain pun ada gereja maupun wihara. Meskipun demikian, kita bisa tetap menjalankan demokrasi dan ibadah, kan?”

Di sela-sela itu, Zulkifli sempat menyayangkan ada beberapa tayangan di televisi yang menampilkan sosok teroris sebagai sosok gagah bagaikan tokoh rekaan yang melegenda, yaitu Rambo. Memang terlihat sepele dan tidak berarti, namun tindakan semacam itu justru akan membuat anak-anak muda terinspirasi.

“Sekali lagi saya tegaskan bahwa kita adalah negara penganut demokrasi yang sama sekali tidak mentolerir radikalisme, apalagi terorisme. Jadi, mari kita perangi bersama apa yang kita sebut dengan teror. Agar Indonesia menjadi sebuah negara yang aman serta damai, dimana siapa saja bisa menjadi apa saja yang mereka cita-citakan,” tegas Zulkifli. (Adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com