Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Supersemar Diwarnai Sejumlah Kisah Unik hingga Mistis

Kompas.com - 11/03/2016, 18:37 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Soekarno dan Soeharto. Dua sosok presiden ikonis ini memang sering dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat misteri dan mistis.

Bahkan, mereka berdua sama-sama meninggalkan misteri terbesar dalam perpolitikan di Indonesia, yaitu surat perintah yang masih menjadi teka-teki sampai saat ini.

Peneliti sejarah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Asvi Warman Adam, sempat menceritakan beberapa peristiwa menarik seputar Supersemar saat diwawancarai Kompas.com, Senin (6/3/2016) akhir pekan lalu.

Sekitar tahun 2012, Asvi pernah mendapat kabar dari kawannya, seorang penulis buku bernama Nurinwa Ki S Hendrowinoto.

Saat itu, Nurinwa bercerita kepada Asvi bahwa dia mempunyai kawan seorang anak kiai di Blitar, Jawa Timur.

Di rumah kiai itu tergantung sebuah surat berpigura kayu, yang isinya mirip dengan Surat Perintah 11 Maret dari Soekarno kepada Soeharto.

"Sudah tua sekali, kertasnya juga sudah melekat dengan kayu piguranya. Teman saya itu melihat dan bilang, 'Lho jangan-jangan ini surat yang asli,'" ujar Asvi ketika ditemui Kompas.com, Minggu (6/3/2016).

Menurut cerita, surat itu kali pertama dibawa oleh Soedjono Hoemardani. Soedjono adalah asisten pribadi Presiden Soeharto, yang ahli soal kebatinan. Surat itu dibawa ke Blitar dengan maksud untuk didoakan oleh sang kiai.

"Entah kenapa, surat itu tetap tinggal di situ, dipasang menggunakan bingkai. Karena sudah lama, kertas itu sampai menempel di kayunya," kata Asvi.

Akhirnya, surat itu diserahkan ke Arsip Nasional RI (ANRI) untuk dibuktikan keasliannya. ANRI mempunyai metode untuk mengetahui itu.

Akhirnya, mereka menyerahkan surat itu ke ANRI secara resmi dan minta supaya diperiksa, apakah ini surat yang asli atau bukan.

Setelah melalui serangkaian proses penelitian, diketahui bahwa tidak ada perbedaan usia antara kertas, pencetakan kop surat, tinta pada isi surat, cap, dan tanda tangan.

"Di surat itu semuanya identik. Kalau asli kan seharusnya ada perbedaan waktu. Jadi, menurut Arsip Nasional, itu bukan surat yang asli," ujarnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com