JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi mencabut peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa 7,8 skala Richter di kawasan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (2/3/2016).
Pengumuman pencabutan peringatan dini itu diungkap BMKG melalui akun Twitter @InfoBMKG.
Peringatan dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa mag:7.8 SR, tanggal: 02-Mar-16 19:49:47 WIB, dinyatakan telah berakhir #BMKG
— BMKG (@infoBMKG) March 2, 2016
Sebelumnya, BMKG mengumumkan terjadi gempa 8,3 skala Richter yang berpotensi tsunami. (Baca: Gempa 8,3 Skala Richter Guncang Mentawai, Berpotensi Tsunami)
Namun, BMKG kemudian merevisi kekuatan gempa Mentawai ke 7,8 skala Richter. (Baca: BMKG Revisi Kekuatan Gempa Mentawai Sumatera Barat ke 7,8 SR)
Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo menjelaskan, sumber gempa berasal dari sistem patahan investigator fracture zone (IFZ) di Samudera Hindia, yang menyebabkan pergeseran lempeng secara mendasar.
"Tidak akan membangkitkan tsunami besar," kata Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu malam.
(Baca: Sirine Dibunyikan, tetapi Tsunami akibat Gempa Mentawai Diprediksi Tak Besar)
Hingga saat ini, BNPB belum menerima adanya laporan korban jiwa. Kondisi di daratan Sumatera juga dilaporkan masih aman. (Baca: BNPB Belum Terima Laporan Ada Korban Jiwa akibat Gempa Mentawai)
Sutopo menjelaskan, berdasarkan analisis Ikatan Ahli Bencana Indonesia, mekanismenya gempa strike slip sehingga kemungkinan potensi tsunami tidak besar.
"Tsunami besar biasanya kalau mekanismenya thrust," tutur Sutopo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.