JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar Indra Bambang Utoyo menegaskan, dirinya siap maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar dalam musyawarah nasional Golkar. Ia mengaku diminta maju oleh sejumlah rekannya untuk bersaing.
Pasalnya, banyak pihak internal Golkar yang merasa prihatin dan muak dengan konflik partai.
"Kalau Golkar tidak punya harapan, (pemilu) 2019 pasti ditinggalkan. Itu sudah terbukti di pilkada kemarin, kita ditinggal publik," tutur Indra di Jakarta, Jumat (26/2/2016).
"Karena itu, saya ingin masuk membersihkan Golkar. Membawa Golkar bersih berwibawa dan solid kembali di mata publik," ujarnya.
Indra mengatakan, kisruh Golkar terjadi karena adanya perubahan ideologi partai. Golkar yang dulu didirikan untuk melawan ideologi di luar Pancasila, kini malah ikut dimasuki ideologi-ideologi lain.
Ketua Pemenangan Pemilu kubu Aburizal Bakrie ini pun mengaku prihatin dengan pencapaian partainya dalam pergelaran pilkada serentak 2015. (Baca: KPK Putuskan Tak Terlibat Munas Golkar)
Golkar yang pada era kepemimpinan Akbar Tandjung mampu bertengger di urutan pertama terperosok di peringkat sembilan saat Pilkada 2015. (Baca: Politik Uang, Mana Tahan...)
Bahkan, salah satu partai pecahan Golkar, yaitu Nasdem pada pilkada serentak 2015, berada di peringkat kedua. Jumlah kader murni Golkar yang terpilih menjadi kepala daerah pun minim.
"Dari 269 calon kepala daerah yang terpilih, dari Golkar murni mungkin cuma 10 orang. Kalau kita enggak sadar-sadar juga, kata teman saya, Golkar ke laut nih," ucap Indra.
Ia mengaku siap bersaing dengan sejumlah tokoh lain dalam munas mendatang. "Insya Allah," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.