Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Gibran dan Kaesang Hadapi "Haters" Jokowi

Kompas.com - 25/02/2016, 06:36 WIB
Bayu Galih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai anak presiden, kedua putra Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, memahami bahwa tidak semua orang menyukai kiprah bapaknya.

Bahkan, Gibran dan Kaesang kerap menjadi sasaran para haters atau pembenci Jokowi.

Gibran misalnya. Putra sulung Jokowi itu mengaku sering menerima mention di media sosial Twitter, yang menjelekkan, bahkan memfitnah bapaknya.

Dalam acara "Mata Najwa" di Metro TV, Rabu (24/2/2016) malam, Gibran pun menjelaskan langkah yang dilakukannya saat menghadapi haters di Twitter.

"Kalau ada berita jelek malah saya retweet. Biar seru aja, kan bisa kesaring, siapa saja sih yang makan fitnah mentah-mentah," kata Gibran kepada pembawa acara Najwa Shihab.

Cara ini dilakukan Gibran agar tidak terlalu serius dalam meladeni kebencian orang lain, apalagi yang tidak dikenalnya.

"Biar sekalian jadi buzzer (untuk) orang-orang itu. Kan orang-orang lain juga sudah cukup pintar untuk menilai," tutur Gibran, yang berprofesi sebagai pengusaha katering ini.

Namun, Gibran mengaku ada sejumlah ujaran kebencian yang membuatnya merasa terganggu. Apalagi jika itu menyangkut fitnah atau berita hoax alias palsu, 

Saat itulah kadang-kadang Gibran membicarakannya dengan Jokowi.

"Kalau politik tidak pernah bicara sama sekali, tapi kalau berita hoax kita omongin," ucap Gibran.

"Seperti ada yang bilang ritual mistis Bapak. Katanya punya ruangan khusus untuk ritual mistis bersama anaknya, itu kita bicarain. Atau saat ramai soal Oey Hong (rumor pengusaha Oei Hong Leong yang merupakan ayah Jokowi), itu masih dibicarain," tuturnya.

Pendapat senada juga diungkap Kaesang. Putra bungsu Jokowi itu tidak pernah mau memikirkan berapa jumlah haters yang dimiliki bapaknya.

"Bapak saja santai, ngapain saya marah," tutur Kaesang, yang saat ini sedang sekolah di Singapura.

Selama ini, Kaesang memang dikenal lebih ekspresif di media sosial. Tweet atau post lucu yang diunggah Kaesang memang seringkali membuat orang tersenyum.

Tidak jarang tweet Kaesang itu meledek bapaknya. Meski begitu, Jokowi tidak pernah secara khusus memberikan larangan atau batasan khusus.

"Pesan Bapak cuma, jangan pernah menghina orang, menjelekkan orang," ucap Kaesang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com