Namun, tindakan pelaporan yang dilakukan Lembaga Advokasi Kebijakan Publik (LAKP) itu justru dipertanyakan.
Dalam laporannya, LAKP menyertakan dua buah foto yang diambil dari media sosial sebagai alat bukti.
Selain Ade, terdapat sejumlah anggota DPR lain di dalamnya, seperti Ketua Komisi III Bambang Soesatyo, Wakil Ketua Komisi IV Titiek Soeharto, Wakil Ketua Baleg Firman Soebagyo, dan anggota Komisi XI Misbakhun.
Akan tetapi, hanya Ade yang dilaporkan ke MKD.
"Di foto itu ada Mbak Titiek Soeharto, ada MS Hidayat, kenapa enggak sekalian saja dilaporkan gratifikasi dukungan," kata anggota tim sukses Ade sebagai bakal calon ketua umum Golkar, Bambang Soesatyo, dalam pesan singkatnya, Selasa (23/2/2016).
"Belum lagi kiai-kiai yang mendoakan, kenapa enggak dilaporkan gratifikasi doa?" lanjut dia.
Menurut dia, tindakan pelaporan terhadap Ade merupakan bagian dari kampanye hitam yang dilakukan salah satu bakal calon ketua umum Golkar.
Ia pun mengklarifikasi informasi penggunaan jet mewah itu. Jet tersebut merupakan jet milik perusahaan penerbangan PT Kodeco-Jhonlin, dengan Bambang menjadi salah satu pemilik saham di dalam grup perusahaan tersebut.
"Jadi, apanya yang salah dan apanya yang gratifikasi? Pesawat milik sendiri kok dibilang gratifikasi?" kata Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.