Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris yang Ditangkap di Tangerang Diduga Terkait Bom Cimanggis

Kompas.com - 22/02/2016, 15:31 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di Cisauk, Tangerang, Minggu (21/2/2016) dianggap berkaitan dengan jaringan terorisme yang pernah mereka tangani.

Menurut Agus, pria berinisial DA (39) itu diduga berkaitan dengan peristiwa pengeboman di Cimanggis pada Maret 2004.

"Keterlibatannya menyangkut mereka di antaranya bom Cimanggis 2005 lalu. Terus kami lakukan pengembangan," ujar Agus di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (22/2/2016).

Agus mengatakan, penangkapan DA masih terkait dengan pencidukan beberapa orang terduga teroris yang ditangkap di Jalan Raya Ngijo Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (19/2/2016) malam.

Namun, Agus belum dapat memastikan peran DA dalam jaringan ini. Hingga kini, penyidik masih melakukan pendalaman.

"Kemarin masih dilakukan penangkapan, dan penggeledahan di rumah yang bersangkutan. Saya masih menunggu untuk barbuk apa yang ditemukan," kata Agus.

Kasus bom Cimanggis ini terjadi pada 21 Maret 2004. Ketika itu, sebuah bom rakitan meledak di dalam rumah kontrakan di Jalan Bhakti, Sukamaju, Cimanggis, Depok.

Di dalam rumah itu ternyata ada sembilan orang pria yang tengah meracik bom, namun bom itu meledak secara tidak terduga.

Kesembilan orang anggota kelompok Cimanggis telah dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara pada 2005.

Kepada aparat hukum, mereka mengaku murid dari Haji Oman Rochman alias Aman Abdurachman bin Ade Sudarma (32), yang pada 2 Mei 2005 dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara.

Saat bebas, Oman kembali masuk bui lantaran turut terlibat dalam pelatihan militer di Jali Juntho, Aceh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com