Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangnya "Atapers" Disebut Puan Jadi Bukti Sukses Revolusi Mental

Kompas.com - 19/02/2016, 19:53 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, program Revolusi Mental tidak boleh menghilangkan kearifan lokal dan budaya masyarakat. Perubahan yang diharapkan pemerintah tidak harus berbentuk modernisasi.

Menurut Puan, meski program tersebut harus terus berjalan mengikuti perkembangan zaman, namun harus tetap mengakomodir kepentingan publik.

Ada beberapa nilai-nilai dan budaya yang harus tetap dipertahankan karena telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia sejak dulu, seperti kebiasaan bergotong royong.

"Bergotong royong membangun bangsa harus selalu ditanamkan. Jangan mengedepankan ego dalam mencapai tujuan," ujar Puan ketika menghadiri seminar Revolusi Mental di Auditorium Fakultas Psikologi UI, Depok, Jumat (19/2/2016).

Selain itu, menurut Puan, meski berjalan perlahan, ia menilai program pemerintahan Jokowi melalui revolusi mental mampu mengubah pola pikir masyarakat Indonesia saat ini. Perubahan yang terjadi bisa dilihat dari perilaku yang paling sederhana.

Ia mencontohkan tindakan sederhana seperti kebersihan toilet, budaya antre, dan kebiasaan membuang sampah sembarangan.

"Dulu saya paling tidak betah kalau naik kereta dari Jakarta ke Yogyakarta. Toiletnya sangat kotor. Tapi saya lihat sekarang sudah sangat nyaman," ujarnya.

Perubahan lain yang ia perhatikan adalah kebiasaan orang-orang menaiki atap kereta sudah mulai hilang. Begitu juga dengan budaya antre yang mulai menjadi bagian dari gaya hidup.

"Perubahan selalu bermula dari hal yang paling sederhana sederhana, meskipun pelan. Revolusi mental ini kan program pembangunan jangka panjang, bukan jangka pendek," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com