Menurut Puan, meski program tersebut harus terus berjalan mengikuti perkembangan zaman, namun harus tetap mengakomodir kepentingan publik.
Ada beberapa nilai-nilai dan budaya yang harus tetap dipertahankan karena telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia sejak dulu, seperti kebiasaan bergotong royong.
"Bergotong royong membangun bangsa harus selalu ditanamkan. Jangan mengedepankan ego dalam mencapai tujuan," ujar Puan ketika menghadiri seminar Revolusi Mental di Auditorium Fakultas Psikologi UI, Depok, Jumat (19/2/2016).
Selain itu, menurut Puan, meski berjalan perlahan, ia menilai program pemerintahan Jokowi melalui revolusi mental mampu mengubah pola pikir masyarakat Indonesia saat ini. Perubahan yang terjadi bisa dilihat dari perilaku yang paling sederhana.
Ia mencontohkan tindakan sederhana seperti kebersihan toilet, budaya antre, dan kebiasaan membuang sampah sembarangan.
"Dulu saya paling tidak betah kalau naik kereta dari Jakarta ke Yogyakarta. Toiletnya sangat kotor. Tapi saya lihat sekarang sudah sangat nyaman," ujarnya.
Perubahan lain yang ia perhatikan adalah kebiasaan orang-orang menaiki atap kereta sudah mulai hilang. Begitu juga dengan budaya antre yang mulai menjadi bagian dari gaya hidup.
"Perubahan selalu bermula dari hal yang paling sederhana sederhana, meskipun pelan. Revolusi mental ini kan program pembangunan jangka panjang, bukan jangka pendek," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.