Pernyataan tersebut menanggapi sederet artis yang digadang-gadang partai politik untuk dicalonkan dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Sebut saja Desy Ratnasari, Eko Patrio, Ahmad Dhani, hingga Farhat Abbas yang menyatakan siap menantang Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“(Banyak mencalonkan artis) Karena memang parpol tidak punya stok. Tidak disiapkan,” kata Arie saat dihubungi, Jumat (19/2/2016).
Arie menambahkan, partai politik baru menyiapkan kandidat jelang pelaksanaan pemilu kepala daerah.
Hal ini menyebabkan partai kerap kebingungan karena tak memiliki kader yang potensial untuk dimajukan sebagai pemimpin.
“Ada dua hal, kalau bukan uang, ya populer. Kadang yang dijual variabel itu,” tutur Arie.
Padahal, lanjut dia, hal tersebut merugikan partai itu sendiri karena tidak ada nilai lebih yang bisa diperoleh partai di hadapan publik.
Adapun mengenai sederet nama artis yang disebut-sebut akan maju dalam Pilgub DKI Jakarta, Arie menilai belum tentu dapat diterima masyarakat.
Menurut dia, Jakarta tak hanya membutuhkan pemimpin yang memiliki ketenaran, tetapi juga reputasi memimpin karena tantangan Ibu Kota sangat berat.
Jika mereka tak memiliki track record positif dan sejarah memimpin yang memadai, ia tak yakin para artis tersebut dapat diterima masyarakat.
Dari nama-nama yang muncul, ia menilai belum ada yang memiliki kapabilitas untuk memimpin Jakarta.
“Yang bermunculan dari artis belum punya kekuatan untuk menyaingi Ahok. Kalau dapat suara, dapat. Tapi berapa persen, tidak menjanjikan,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.