Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Jadi Ketum Golkar dan Terlalu Sibuk, Mahyudin Mundur dari Pimpinan MPR

Kompas.com - 14/02/2016, 10:38 WIB
Ihsanuddin

Penulis

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Mahyudin mengaku akan mempertimbangkan pengunduran dirinya sebagai Wakil Ketua MPR RI jika nantinya terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya dalam Musyawarah Nasional yang akan segera digelar.

Mahyudin akan mundur jika nantinya dia terlalu sibuk mengurusi partai berlambang pohon beringin itu dan tak lagi mempunyai waktu untuk memimpin MPR.

"Kalau jadwalnya terlalu padat, saya tidak sanggup, saya siap melepas jabatan saya sebagai Wakil Ketua MPR. Jangan sampai saya ambil gaji sebagai pejabat negara, tapi enggak kerja. Saya berdosa," kata Mahyudin di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (14/2/2016).

Mahyudin mengatakan, rangkap jabatan sebagai ketua umum parpol dan pejabat negara sebenarnya sah-sah saja dilakukan. Bahkan hal ini pernah dilakukan oleh Akbar Tandjung yang merangkap jabatan sebagai Ketua DPR, dan Jusuf Kalla yang merangkap sebagai Wakil Presiden.

Namun, menurut dia, tantangan untuk memimpin Golkar saat ini sudah berbeda pasca-dilanda dualisme kepemimpinan selama lebih dari satu tahun. Butuh waktu dan kerja keras ekstra untuk kembali mempersatukan dan menyolidkan Golkar.

"Belum lagi penurunan jumlah kursi. Secara statistik kursi Golkar terus tergerus sehingga harus ada langkah terobosan yang luar biasa untuk kembali membawa Golkar menjadi partai nomor satu di Indonesia," ucap dia.

Mahyudin mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum Partai Golkar di Banjarmasin, Sabtu (13/2/2016). Deklarasi dilakukan di hadapan Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar tingkat I (provinsi) dan II (kabupaten/kota) dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Selain Mahyudin, saat ini sudah ada calon lain yang sudah menyatakan siap bertarung dalam Munas, seperti Idrus Marham, Aziz Syamsuddin dan Ade Komarudin, dan Roem Kono. Namun, belum ada yang mendeklarasikan diri secara resmi.

Munas Golkar sendiri akan digelar di bawah kepengurusan DPP hasil Munas Riau demi persatuan antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono yang selama satu tahun lebih berkonflik. Baik Aburizal dan Agung sudah sepakat untuk tidak maju lagi dalam kontestasi Munas tersebut. Panitia Munas rencananya akan dibentuk akhir Februari 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com