Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Dinilai Perlu Lebih Dilibatkan dalam Penguatan Ekonomi Pedesaan

Kompas.com - 11/02/2016, 14:26 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Institute for Research and Empowerment (IRE) Yogyakarta, Sukasmanto menilai, perempuan memiliki peran penting di dalam penguatan ekonomi. Sehingga perlu didorong agar kaum perempuan lebih dilibatkan dalam pengelolaan ekonomi, khususnya ekonomi pedesaan.

Ia melihat, partisipasi perempuan masih kurang optimal dan pelibatan mereka tak terlalu besar. Padahal, jika ditelusuri, kata Sukasmanto, lembaga-lembaga yang dikreasi oleh perempuan, cenderung bisa bertahan termasuk menghadapi krisis.

"Masih sangat belum dioptimalkan partisipasinya. Ini perlu didorong," ujar Sukasmanto usai acara diskusi di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Kamis (11/2/2016).

Tak hanya karena kurang dilibatkan dan diberi kesempatan, kaum perempuan juga masih banyak yang belum memiliki kemampuan yang mumpuni untuk menyuarakan pendapatnya.

Sukasmanto juga memaparkan hasil riset lembaganya terkait Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di empat desa. Salah satunya desa Solubomba, Sulawesi Tenggara.

Ia mengaku cukup terkejut dengan sejarah ekonomi dan penghidupan desa tersebut yang dapat dikatakan unik. Partisipasi perempuan di desa tersebut menggerakkan roda perekonomian desa saat musim paceklik.

Solubomba, lanjut dia, adalah desa pesisir. Kebanyakan desa pesisir lainnya akan menghadapi kemiskinan ketika musim paceklik tiba. Terlebih mayoritas warga di sana berprofesi sebagai nelayan.

Namun, di desa tersebut, para perempuannya memiliki kerajinan tenun nasional. Sehingga ketika desa dilanda musim paceklik, para perempuan tersebut justru mampu menjaga penghidupan ekonomi masyarakat pesisir.

"Perempuan di sana justru mem-back up. Desa itu juga memiliki investasi ke penambahan aset yang dimanfaatkan oleh desa," tutur Sukasmanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com