"Kami prediksi, mereka bagian dari kelompok Santoso," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Agus Rianto di kantornya, Rabu (10/2/2016) siang.
Salah satu indikatornya yakni daerah Sulawesi Tengah, khususnya Poso, yang menjadi basis kelompok Santoso.
Bahkan, merujuk pada pernyataan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan, beberapa waktu lalu, kelompok Santoso ingin menjadikan pegunungan di Poso sebagai area pelatihan seperti di Moro, Filipina selatan.
(Baca: Ini Kronologi Baku Tembak Brimob dengan Teroris di Poso)
"Meski begitu, tim Densus 88 masih mendalami lagi, apa benar kelompok yang kemarin itu betul mereka (kelompok Santoso)," ujar dia.
Agus memastikan bahwa polisi terus mengejar sisa pelaku penembakan yang melarikan diri. Dia juga memastikan bahwa kondisi keamanan pasca-baku tembak pada Selasa pagi lalu telah kondusif.
"TNI dan Polri terus mengejar pelaku atau mereka yang kami duga terkait dengan jaringannya. Yang jelas, situasi kondusif dulu, sembari terus mencari pelaku," ujar Agus.
Kronologi
Diberitakan, baku tembak antara personel Brimob Sanginora, Poso, melawan para terduga teroris terjadi pada Selasa siang. Awalnya personel Brimob tengah melakukan razia kendaraan bermotor di jalan raya antara Nepu dan Poso sekitar pukul 10.25 Wita.
Kemudian, mobil Kijang hitam dengan nopol DD 8547 QP melintas dari arah Napu ke Poso. Saat mobil mendekati pos pemeriksaan, beberapa personel Brimob mendekati mobil untuk melakukan sweeping.
Tiba-tiba, seorang pelaku yang duduk di samping sopir menodongkan senjata api laras pendek ke salah seorang personel Brimob yang mendekat, yakni Brigadir Wahyudi Syaputra.
Pelaku melepaskan satu tembakan yang mengenai dagu Wahyudi hingga membuat dia meninggal dunia. Melihat peristiwa itu, personel Brimob yang lain sontak memberondong tembakan ke arah mobil tersebut. Baku tembak pun tidak dapat terhindarkan.
Dua orang pelaku tewas akibat baku tembak itu, sedangkan tiga lainnya melarikan diri dengan meninggalkan mobil. Di dalam mobil yang ditinggalkan pelaku, polisi menemukan sepucuk senjata api jenis revolver serta beberapa karung beras dan bahan makanan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.