Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Kerukunan Beragama DKI Jakarta di Bawah Indeks Rata-rata Nasional

Kompas.com - 10/02/2016, 12:24 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Angka kerukunan umat beragama di DKI Jakarta pada tahun 2015 berada di bawah rata-rata nasional kerukunan umat beragama.

Hal itu berdasarkan survei nasional yang dilakukan Kementerian Agama pada tahun 2015.

Angka rata-rata nasional kerukunan umat beragama 2015 berada pada poin 75,36 dalam rentang 0-100.

DKI Jakarta berada di bawah angka rata-rata tersebut, yaitu hanya di angka 74,1 persen sehingga masuk ke daftar daerah dengan angka kerukunan terendah.

"Kerukunan pasif diartikan sebagai kategori dimana unsur-unsur pembentuk kerukunan, yaitu toleranis, kesetaraan dan kerja sama, belum begitu berfungsi dengan baik dibandingkan dengan beberapa provinsi yang memiliki nilai tinggi," kata Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Abd Rahman Mas'ud di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Rabu (10/2/2016).

Sementara, beberapa daerah lainnya dengan angka kerukunan rendah adalah Sulawesi Barat (74,0 persen), Kalimantan Barat (72,8 persen), Banten (72,6 persen), dan Jawa Barat (72,6 persen).

Adapun daerah dengan angka kerukunan terendah adalah Sumatera Barat (69,2 persen), Lampung (65,9 persen dan Daerah Istimewa Aceh (62,8 persen).

Mengomentari hasil survei nasional tersebut, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, masih banyak yang harus dibenahi dalam kehidupan kerukunan beragama di Indonesia.

Hasil survei ini diharapkannya bisa menjadi kampanye kerukunan beragama. Dari sisi regulasi. kata Lukman, pemerintah tengah mempersiapkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Umat Beragama.

"Ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari upaya bagaimana misi Kementerian Agama ini adalah bagaimana agar kualitas kehidupan antar umat beragama semakin baik," papar Lukman.

Survei dilakukan secara kuantitatif dan pengambilan sampel dilakukan melalui multistage random sampling dengan jumlah responden 2.720 orang dan margin of error 17 persen.

Adapun responden mewakili keluarga yang tersebar di 34 ibu kota provinsi.

Tingkat kerukunan diukur melalui tiga indikator yaitu tingkat toleransi, kesetaraan, dan kerja sama antarumat beragama.

Berikut ini peta indeks kerukunan beragama per provinsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com