Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Desain Penjajahan Baru di Indonesia Setelah Era Soeharto

Kompas.com - 10/02/2016, 12:04 WIB
advertorial

Penulis

Pancasila yang menjadi ideologi Indonesia tampaknya kini hanya menjadi ideologi tanpa ruh. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh mengkambinghitamkan Pancasila setelah kejatuhan pemerintahan Soeharto.

Bukti lain adalah dicabutnya Tap MPR tentang P4 dan dihilangkannya pelajaran PMP dari kurikulum nasional. Padahal P4 yang berisi referensi sila-sila Pancasila sangat baik untuk masyarakat Indonesia.

"Akibatnya, kalau kita mau memanahami sila-sila Pancasila, maka  tak ada lagi dokumen yang bisa dibaca, karena tafsirnya disilakan pada pasar bebas,” ungkap Ahmad Basarah.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Badan Sosialisasi dan juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI Ahmad Basarah pada pembukaan Studi Kebangsaan Mahasiswa Indonesia. Acara yang dilaksanakan di Gedung Nusantara V Komplek Gedung MPR/DPR/DPD pada Selasa (9/02/2016) ini bertemakan Membangun Visi Negarawan Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Basarah juga mengemukakan bahwa Indonesia kini masih dalam masa penjajahan. Penjajahan terjadi dalam hal ekonomi, terbukti dari bangun tidur hingga tidur kembali, masyarakat Indonesia banyak memakai produk dari luar negeri, seperti sabun, pasta gigi, mobil, hingga telepon genggam.

Desain penjajahan ekonomi ini terjadi bersamaan dengan lengsernya Soeharto. Menurutnya memang ada skenario yang dijalankan untuk melanggengkan penjajahan, khususnya di bidang ekonomi.

Oleh sebab itu, tidak salah bila dikatakan bahwa musuh bangsa Indonesia adalah kapitalisme, sebuah aliran yang menurut Soekarno selalu berusaha mencari keuntungan dengan segala cara. Termasuk dengan cara-cara liberalisme dan kolonialisme.

Pada acara yang dilaksanakan oleh DPP Mahasiswa pancasila (MAPANCAS) tersebut, Basarah mengingatkan kembali keberadaan Maklumat Pemerintah pada 31 Agustus 1945, tentang Salam Merdeka. Melalui Maklumat itu sejak 1 September 1945, Sokarno mengubah salam perjuangan menjadi salam merdeka. Sampai kini maklumat tersebut kata Basarah belum dicabut, sehingga secara yuridis masih berlaku. (Adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com