Pertama, melalui pendidikan. Machasin menjelaskan, pendidikan tersebut mengedepankan pendekatan budaya Indonesia yang tanpa kekerasan. Tak hanya mengundang masyarakat dari Indonesia, tetapi juga mengundang masyarakat dari luar Indonesia untuk belajar Islam di tanah air.
"Kalau dulu kita belajar Islam ke Arab, sekarang kita belajar bagaimana menarik orang Islam di luar," ujar Machasin di Jakarta, Selasa (2/2/2016).
Langkah kedua, lanjut dia, adalah melakukan kampanye-kampanye Islam Nusantara. Terutama kerja sama dengan organisasi-organisasi Islam.
Ketiga, melakukan pembinaan keluarga. Salah satunya dengan menyusun kriteria keluarga sakinah. Tujuannya, kata Machasin, adalah agar orang-orang betul-betul memikirkan keluarganya.
"Kalau dulu orangtua khawatir kalau anak-anak nonton film, sekarang khawatir kalau anaknya ikut pengajian. Kalau ikut pengajian nanti jadi teroris," papar Machasin.
"Maka harus hati-hati kalau pengajian, pengajiannya kemana, kawannya siapa. Harus diperhatikan," sambungnya.
Sedangkan langkah keempat adalah menyebarkan penyuluh-penyuluh agama. Contohnya dalam menangani kasus Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Penyuluh dikirim ke sana untuk menangani eks Gafatar. Mereka dibekali buku-buku.
"Kita sudah terbitkan paling tidak dua buku. Satu, bagaimana beragama secara santun. Kedua, yang menjelaskan apa itu jihad," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, Kementerian Agama mengirim sejumlah penyuluh agama dan tokoh-tokoh agama untuk bisa berdialog dan bertukar pikiran dengan para eks anggota Gafatar.
Ini dilakukan untuk mengajak mereka mendalami substansi ajaran agama, sesuai yang dianut masing-masing. Pendekatan tersebut, kata Lukman, dilakukan agar para eks Gafatar tak lagi memiliki pemahaman yang dianggap ekstrem oleh penganut agama secara umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.