Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait 13 WNI Korban Kapal Tenggelam, Hubungi KJRI Johor Bahru ke Nomor Ini

Kompas.com - 27/01/2016, 09:45 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 13 jenazah warga negara Indonesia ditemukan di perairan Laut Kelise, Johor, Malaysia, Selasa (26/1/2016).

Ke-13 jenazah akan diidentifikasi oleh pihak Rumah Sakit Sultan Ismail Johor Bahru. Identifikasi dilakukan untuk mencocokkan identitas korban.

Proses visum sendiri telah selesai dilakukan pada Selasa (26/1/2016). (Baca: 13 Jasad WNI Diidentifikasi di Malaysia)

Konsulat Jenderal RI di Johor Baru, Taufiqur Rijal, bersama Tim Perlindungan WNI KJRI, saat ini masih berada di lokasi untuk memantau langsung proses penanganan. (Baca: 13 WNI Ditemukan Tewas di Perairan Malaysia)

Warga yang merasa kehilangan anggota keluarga ataupun kerabatnya bisa menghubungi KJRI Johor Bahru ataupun mendatangi Rumah Sakit Sultan Ismail Johor Bahru.

KJRI Johor Bahru telah menyediakan kontak darurat bagi publik di Indonesia yang merasa kehilangan saudara atau kerabatnya di nomor telepon seluler +60177301424 (Marsianda) dan +60103665506.

Dokumen WNI

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, Kepolisian Johor Bahru yang terus melakukan pencarian identitas korban telah menemukan 16 dokumen milik WNI. (Baca: KJRI: 13 Jenazah WNI Korban Kapal Tenggelam Sedang Divisum)

Dokumen tersebut terdiri dari 10 paspor, 3 KTP, 2 SIM, dan 1 kartu anggota Pramuka.

"Selanjutnya, identifikasi data dari 16 dokumen yang ditemukan di TKP terhadap 13 jenazah akan dilakukan hari ini," ujar Iqbal melalui pesan singkat, Rabu (27/1/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com