Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek Dikti Ancam Keluarkan Mahasiswa yang Terlibat Terorisme

Kompas.com - 19/01/2016, 22:59 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir memberikan peringatan kepada mahasiswa apabila terbukti mengikuti kegiatan radikalisme dan juga terorisme.

Dengan tegas Nasir mengatakan akan memberikan sanksi tegas mahasiswa sudah yang terlibat jauh dalam kegiatan terorisme hingga melanggar pidana.

"Jika ada mahasiswa yang terlibat aksi terorisme akan ditindak tegas. Sanksinya bisa dikeluarkan atau status mahasiswanya dicabut," tutur Nasir, di Universitas Tidar (Untidar) Kota Magelang, Jawa Tengah, Selasa (19/1/2016).

Nasir meminta seluruh rektor Perguruan Tinggi di Indonesia untuk aktif memberikan pendampingan untuk mencegah masuknya paham radikalisme di kampus.

"Sejauh ini kami terus melakukan pemetaan dan pendampingan yang baik," kata Nasir.

"Karena tugas utama mahasiswa dan pelajar adalah belajar untuk mencapai cita-citanya dan membangun bangsa," ucapnya.

Menurut Nasir, banyaknya mahasiswa yang terlibat dengan kelompok-kelompok radikal disebabkan komunikasi antara dosen dan mahasiswa yang kurang intensif.

Padahal komunikasi antar keduanya dapat terjalin dengan berbagai upaya dan kegiatan bersama.

"Jika ada komunikasi yang baik antara dosen dan mahasiswa, maka akan tercipta keeratan keduanya dan muncul rasa nasionalisme tinggi," tuturnya.

Mantan Rektor Universitas Diponegoro Semarang itu menambahkan bahwa selain komunikasi, perlu juga penanaman wawasan kebangsaan serta bela negara kepada mahasiswa.

Dijelaskan, kedua pengetahuan tersebut bukan berarti mahasiswa dididik dengan sistem militarisme akan tetapi dengan mengajarkan disiplin dan kedewasaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com