Meski demikian, ia menduga serangan ini berkaitan dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Bisa ISIS, bisa juga mantan ISIS yang pulang (ke Indonesia)," kata Sutiyoso, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis sore.
Sutiyoso mengungkapkan, serangan seperti yang terjadi di Sarinah bisa saja terjadi di negara lain. Ia menyampaikan, serangan teror selalu terjadi saat aparat keamanan sedang lengah.
"Semua negara punya potensi buat diserang teroris. Teroris tidak mengenal ruang, waktu, dan sasarannya, seperti di Perancis dan turki," ujar dia.
"Kita terus waspada, tapi kita tidak tahu persis. Itu ciri-ciri serangan mereka, negara besar seperti Amerika dan Perancis bisa jebol karena kelemahan itu," sambung Sutiyoso.
Serangan bom dan tembakan terjadi di sekitar perempatan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis siang. Presiden Jokowi mengecam serangan teror itu dan mengucapkan bela sungkawa untuk para korban.
Setelah meninjau lokasi kejadian, Jokowi akan memimpin rapat terbatas bersama menteri-menterinya untuk membahas keamanan nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.