Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bibit Samad Akui Pernah Bertemu "Mesias" yang Dipercaya Gafatar

Kompas.com - 13/01/2016, 18:43 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bibit Samad Rianto mengaku pernah berbicara langsung dengan "Mesias" yang diyakini Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sebagai petinggi mereka.

Bibit mengatakan, pria yang disebut "Mesias" itu adalah Ahmad Moshaddeq, yang pernah memimpin aliran Al-Qiyadah al-Islamiyah.

"Saya minta dipertemukan dengan 'Mesias' pada 3 Januari 2015, ternyata Moshaddeq," ujar Bibit saat dihubungi, Rabu (13/1/2016).

Bibit sempat diminta menjadi Ketua Dewan Pembina Gafatar sejak 2013. Namun, ia mulai aktif diajak oleh Gafatar untuk memberi ceramah soal kenegaraan sejak 2012.

Bibit mengatakan, saat baru diajak bergabung, ia dipaparkan mengenai program Gafatar.

Menurut dia, hal-hal yang dipaparkan itu sangat positif dalam kegiatan sosial, seperti membantu orang susah, korban bencana alam, program kebersihan, dan kemandirian pangan.

Bibit pun tertarik bergabung untuk memberi paparan mengenai antikorupsi dan nilai integritas, bahkan bersedia ditunjuk menjadi ketua dewan pembina.

"Menurut saya bagus saja karena ada masyarakat yang minta sharing pengetahuan saya, ya saya layani sebagai pembicara. Pas ditawari jadi pembina, silakan saja kalau saya bermanfaat di organisasi ini," kata Bibit.

Meski di-dapuk sebagai pembina, Bibit mengaku tidak pernah berkumpul dan berdiskusi bersama petinggi dan pengurus Gafatar. Bibit hanya berinteraksi dengan Gafatar ketika diminta menjadi pembicara.

Bibit juga tidak sempat mengetahui kegiatan mereka sehari-hari di lingkungan masyarakat.

"Saya tidak tahu yang sebenarnya bagaimana karena begitu mereka mau membuka dalamnya ke saya, saya sudah mundur," kata Bibit.

"Karena saat bertemu yang mengaku sebagai 'Mesias' itu saya sudah tidak sepaham," lanjut dia.

Bibit mengaku setelah dua tahun bergabung dengan Gafatar, dia baru mengetahui bahwa organisasi tersebut dicap negatif oleh masyarakat.

Berdasarkan informasi yang dia peroleh, Gafatar ternyata tidak mewajibkan shalat bagi anggotanya. Saat itu, kecurigaan Bibit mengenai Gafatar mulai muncul. Bibit pun langsung mengundurkan diri.

"Sejak saat itu, saya enggak memonitor lagi," kata Bibit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com