Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambangi Papua, Jokowi Diminta Tak Hanya Rayakan Tahun Baru

Kompas.com - 31/12/2015, 14:28 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk membuka dialog dengan masyarakat sekitar mengenai peristiwa penembakan di Sinak, Papua.

Menurut Direktur LBH Jakarta, Alghiffari Aqsa, kunjungan Presiden ke Papua semestinya tak hanya dihabiskan untuk berbagai peresmian dan merayakan malam tahun baru.

"Presiden kalau ke Papua jangan hanya untuk piknik tahun baru dan sekadar seremonial peresmian ini itu saja. Jokowi harus mengakui dulu bahwa memang ada masalah di Papua, dan segera buka ruang dialog seperti yang diinginkan oleh rakyat Papua," ujar Alghiffari melalui siaran pers, Kamis (31/12/2015).

Alghiffari mengatakan, kekerasan di Papua hampir terjadi setiap hari sehingga dianggap masalah yang sangat fundamental. Namun, ia menyayangkan respons Jokowi saat disinggung soal penembakan tersebut.

"Masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan menutup mata dan berpura-pura bahwa tidak ada masalah di Papua. Presiden Jokowi malah mengatakan bahwa sudah tidak ada masalah lagi di Papua," kata dia.

Alghif mengatakan, LBH mendukung jalannya proses hukum oleh kepolisian dalam pengusutan kasus ini. Ia mengingatkan agar polisi bertindak profesional.

"Tidak menggunakan cara represif yang berlebihan seperti yang selama ini digunakan di Papua. Jangan sampai ada jatuh korban lainnya," kata Alghif.

Dalam siaran  pers yang sama, Koordinator SKP-HAM Papua, Peneas Lokbere mengatakan, Jokowi harus memerintahkan gencatan senjata untuk kedua belah pihak. Menurut dia, hal tersebut penting dilakukan untuk krluar dari krisis di Papua.

Selain itu, Jokowi juga didesak untuk menuntaskan janjinya menyelesaikan kasus Paniai yang terjadi pada 8 Desember 2014 lalu.

"Kalau kekerasan lawan dengan kekerasan hanya akan lahirkan dendam, dan dendam akan lahirkan kekerasan, ini siklus kekerasan yang ada di Papua. Karena itu gencatan senjata harus dilakukan," kata Peneas.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan Solidaritas Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia (SKP-HAM) Papua mengingatkan kepolisian agar bertindak profesional dalam mengejar pelaku penembakan di Sinak, Papua.

LBH Jakarta dan SKP-HAM Papua juga mengingatkan kepada Presiden Jokowi untuk membuka ruang dialog dengan Papua mengingat kekerasan yang terus terjadi di Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com