Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli, Ahok, hingga Mahfud MD Hadiri Haul Keenam Gus Dur

Kompas.com - 26/12/2015, 20:20 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Sabtu (26/12/2015), tepat empat tahun Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur meninggal dunia.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, kepergian Gus Dur ini diperingati dengan acara haul. Hari ini, haul Gus Dur digelar dengan tema “Merawat Tradisi, Merajut Hati”.

Sejumlah tokoh tampak hadir dalam acara yang diselenggarakan di Masjid Munawaroh, Ciganjur, Jakarta Selatan tersebut. (Baca: Ahok Harap Tokoh Agama Bisa Seperti Gus Dur )

Hingga pukul 19.30 WIB, terlihat mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Dewan Pembina DPP Partai Golkar Akbar Tanjung, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, serta Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli di lokasi acara.

"Alhamdulillah, kita ingin mengenang dan sambil belajar terhadap orang seperti Gus Dur yang pengabdiannya kepada Indonesia dan kepada kemanusiaan," ujar Mahfud begitu tiba di lokasi.

Ditemui terpisah, putri Gus Dur, Yenny Wahid mengatakan bahwa tema 'Merawat Tradisi, Merajut Hati' diangkatt untuk mengingatkan pentingnya menjaga tradisi bersilaturahmi.

Dengan cara tersebut, menurut dia, maka potensi konflik di Indonesia dapat dicegah. "Spirit merajut hati merupakan perjuangan Gus Dur sebagai cermin untuk menjaga keberagaman yang mengedepankan wisdom," kata Yenny.

Menurut Yenny, Indonesia terkenal dengan toleransi beragama yang baik. (Baca: Ahok: Pantaslah Gus Dur Diberi Gelar Pahlawan Nasional )

Ia mengatakan, banyak negara yang ingin mencontoh toleransi masyarakat di Indonesia.

"Banyak pemimpin di dunia mengatakan ingin belajar kemajemukan dan toleransi yang ada di Indonesia. Kita patut bangga," kata Yenny.

Acara ini juga dihadiri ratusan santri dan pemuka agama. Haul Gus Dur akan diisi dengan pembacaan Al Quran, tausiah, tahlilan, hingga pertunjukan seni.

Kompas TV Mengenang Gus Dur Yang Toleran & Humoris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com