"Setiap yang berjasa pada Indonesia dan kehadirannya dirasakan banyak orang layak menjadi pahlawan, baik itu mantan presiden, wakil presiden, maupun tokoh-tokoh nasional lainnya," ujar Yuddy seusai menjadi inspektur upacara tabur bunga di KRI Banda Aceh 593, Jakarta, dalam memperingati Hari Pahlawan, Selasa (10/11/2015), seperti dikutip Antara.
Soeharto dan Gus Dur diusulkan oleh Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) untuk diangkat menjadi pahlawan nasional.
Hal ini juga diketahui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB). Menurut dia, penetapan seseorang menjadi pahlawan nasional membutuhkan proses yang tidak sebentar karena harus melewati pengujian sejarah sekaligus melihat rekam jejak perjuangan.
"Saya rasa semua proses itu sudah dilalui dan menunggu saat yang tepat untuk penetapan, walau memang bukan pada tahun 2015," kata Yuddy.
Sebagai syarat pahlawan nasional, setelah semua terpenuhi, pengesahan akan dilakukan oleh presiden melalui keputusan presiden (keppres).
Menurut Khofifah, dari sejumlah nama yang dibahas, baru nama Sarwo Edhie yang sudah memiliki rekomendasi dari Dewan Gelar dan sudah memiliki keppres.
Khofifah mengaku akan menanyakan kembali soal perkembangan penganugerahan gelar pahlawan tersebut pada tahun 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.