Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NU Minta WNI yang Gabung dengan ISIS Dicabut Kewarganegaraannya

Kompas.com - 23/12/2015, 22:18 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj mengatakan, selama ini banyak kelompok tertentu di dalam Islam yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara Islam.

Ia pun tak mempersoalkan keinginan kelompok-kelompok tersebut. Namun, ia menilai, keinginan itu tidak tepat diterapkan di Indonesia.

Menurut dia, Islam di Indonesia telah melebur ke dalam nilai-nilai kebudayaan. Wawasan Islam Nusantara yang selama ini dikembangkan PBNU pun mengedepankan pentingnya nilai-nilai toleransi antar-umat beragama.

"Kalau ada orang yang mimpi mau mendirikan negara Islam ya boleh-boleh saja, tetapi ya di Afganistan sana," kata Said saat menyampaikan catatan akhir tahun di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (23/12/2015).

Dalam kesempatan itu, Said mengkritik keras langkah sejumlah WNI yang memilih bergabung dengan kelompok radikal, ISIS.

Menurut dia, ISIS merupakan kelompok fundamentalisme yang kerap melancarkan aksi kekerasan.

Dari catatan Badan Nasional Penanggulangan Teror, setidaknya lebih dari 500 WNI yang telah bergabung ke ISIS.

Namun, 100 di antaranya dikabarkan telah kembali ke Indonesia setelah mengikuti perang di Suriah.

"Untuk isu terakhir ini, PBNU mendesak pemerintah untuk mencabut kewarganegaraan setiap WNI yang bergabung dengan kelompok fundamentalis di luar negeri, termasuk ISIS," kata dia.

Untuk diketahui, jelang perayaan Natal dan pergantian malam Tahun Baru 2016, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri telah mengamankan sembilan orang terduga teroris.

Mereka diamankan dari sejumlah wilayah di Pulau Jawa.

Berdasarkan informasi yang diperoleh kepolisian, ada sejumlah target yang disasar para terduga teroris tersebut, di antaranya pejabat negara, pejabat kepolisian, anggota, dan mantan anggota Densus 88, kantor kepolisian, dan kelompok Islam yang dianggap berbeda.

(Baca: Kapolri Sebut Sembilan Terduga Teroris Incar Pejabat Negara dan Petinggi Polri)

Mereka yang ditangkap Densus tersebut diketahui merupakan eks Jamaah Islamiyah dan diduga berafiliasi dengan ISIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com