Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LBH: Ada Indikasi Penegakan Hukum Kembali ke Zaman Orba

Kompas.com - 19/12/2015, 17:18 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta Alghiffari Aqsa menilai, penegakan hukum di era pemerintahan Joko Widodo mengkhawatirkan. Menurut Algif, ada indikasi kembalinya jaman orde baru karena maraknya kasus pembungkaman pemberian pendapat hingga kriminalisasi.

"Ada kemiripan dengan orde baru. Makanya sering kali juga kita sampaikan bahwa jangan kembali ke orde baru. Bahkan ada yang berpendapat ini neo orde baru," ujar Alghif di Kantor LBH, Jakarta, Sabtu (19/12/2015).

Alghif mengatakan, "orde baru" yang diciptakan di masa pemerintah Jokowi misalnya dengan menangkap sejumlah pendemo karena dianggap anarkis.

Alghif juga mengkritisi rencana Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso yang ingin menghidupkan kembali penembak misterius (petrus) untuk memburu gembong narkotika.

"Sementara petrus sudah dianggap pelanggar HAM berat oleh Komnas HAM dan kasusnya di Kejaksaan Agung. Sudah 2000 orang yang jadi korban," kata Alghif.

Menurut Alghif, pendekatan "orde baru" terasa sedikit berbeda di pemerintahan Jokowi. Pengekangan terlihat lebih populis dan halus meski tetap represif.

"Misalkan dulu (orde baru) demo tidak boleh, tapi sekarang pelarangan demonya lewat kebijakan, lewat peraturan," kata Alghif.

Sementara itu, di sisi hak ekonomi, sosial, dan budaya, kasus perburuhan hingga pelanggaran hak atas tamah masih mendominasi.

DIa mengatakan, sejak Januari hingga Agustus 2015, ada sekitar 30 penggusuran di DKI Jakarta. Menurut Alghif, pemerintah DKI Jakarta masih menggunakan pendekatan keamanan dan ketertiban yang melanggar HAM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com