Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Setya Novanto Gelar Pengajian Anak Yatim di Rumahnya

Kompas.com - 16/12/2015, 22:03 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah gonjang-ganjing pengunduran diri Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI atas kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden demi saham PT Freeport, keluarga politisi Partai Golkar itu sempat menggelar pengajian anak yatim di kediamannya.

"Tadi abis maghrib ada pengajian anak yatim," ujar salah seorang pemuda yang duduk-duduk di depan rumah Novanto di Jalan Wijaya XIII, Nomor 19, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/12/2015).

(Baca: BREAKING NEWS: Setya Novanto Mundur sebagai Ketua DPR)

Pemuda berbaju koko putih tersebut menolak menyebutkan identitas. Dia hanya mengaku sebagai salah seorang petugas katering untuk petugas pengamanan dalam rumah Novanto.

Dia juga tidak mau berbicara banyak terkait aktivitas pengajian anak yatim tersebut.

"Tanya ke dalam saja. Saya enggak tahu apa-apa," ujar dia.

(Baca: Setya Novanto Mundur, Ini yang Harus Ditempuh untuk Pilih Ketua DPR Baru)

Meski demikian, pemuda tersebut mengakui bahwa pengajian tersebut tidak dihadiri oleh sang tuan rumah.

Novanto sudah tidak berada di rumah tersebut sebelum pengajian. Menurut pantauan Kompas.com pada pukul 21.40 WIB, rumah bergaya modern itu sepi dari aktivitas. Beberapa mobil tampak terparkir di sepanjang depan pagar rumah.

Sebuah mobil Mercedes Benz dengan nomor pelat B 179 VEN sempat masuk ke dalam rumah. Namun, penumpangnya tidak diketahui.

(Baca: Setya Novanto Mundur, Ini Surat yang Dikirim ke MKD)

Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI periode 2014-2019.

Pengunduran diri itu menyusul penanganan kasus dugaan pelanggaran kode etik Novanto yang dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Dalam surat yang dilayangkan ke MKD, Rabu (16/12/2015) malam, Novanto menyatakan, keputusan mundur dibuat lantaran dirinya ingin menjaga harkat dan martabat Dewan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com