Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Mengaku Tak Tahu soal Saham yang Dibicarakan Novanto dan Riza

Kompas.com - 14/12/2015, 14:23 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tidak tahu mengenai saham yang dibicarakan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha minyak Riza Chalid pada 8 Juni 2015.

Dalam rekaman percakapan pertemuan itu, Novanto dan Riza diduga meminta 20 persen saham Freeport ke Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Novanto dan Riza juga diduga meminta saham pembangkit listrik yang rencana pengerjaannya menggandeng Freeport.

Anggota MKD, Syarifudin Sudding, pun mengonfirmasi soal pembicaraan saham ini ke Luhut dalam sidang MKD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/12/2015).

"Dalam rekaman disebut, dalam kaitan pembangunan PLTA di Papua, Saudara dikatakan menjamin, benar?" tanya Sudding.

"Saya saja tidak tahu. Tanya saja yang bersangkutan," jawab Luhut.

"Ada pembicaraan, pengondisian pembagian saham. Disebut di situ, 'Pak, kalau gua bakal ngomong ke Pak Luhut janganlah ambil 20 persen. Ambillah 11 persen, kasihlah Pak JK 9 persen. Harus adil, kalau enggak ribut'. Apa tanggapan Saudara?" tanya Sudding lagi.

"Yang Mulia tanya saja ke Riza. Jangan tanya saya, saya enggak tahu itu," ucap Luhut.

Selain tak mengetahui soal saham, Luhut juga mengaku tak mengetahui soal pertemuan yang dilakukan Novanto, Riza, dan Maroef.

Kendati demikian, dia mengaku mengenal dan berteman dengan Novanto dan Riza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com