JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoedin mengaku tiga kali bertemu dengan Ketua DPR Setya Novanto sejak menjabat sebagai salah satu petinggi perusahaan tambang emas itu pada Januari 2015.
"Saya diminta bertemu dengan Ketua DPR Setya Novanto. Permintaan itu datang dari salah satu komisaris Marzuki Darusman," kata Maroef saat bersaksi di ruang sidang MKD, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12/2015).
Maroef mengaku, saat masih menjadi Wakil Kepala Badan Intelijen Negara, dia juga pernah diminta bertemu oleh Setya Novanto. Namun tak jelas siapa yang memintanya untuk bertemu Novanto, yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar.
"Saya bilang minta bertemu di kantor saja, tapi rupanya tidak jadi, saya tidak tahu kenapa pertemuan tidak terlaksana," ucapnya. (Baca: Presdir Freeport Heran Kenapa Setya Novanto Ajak Riza Chalid, Bukan Komisi VII)
Akhirnya, lanjut Maroef, dia pun bertemu dengan Novanto di ruang Ketua DPR di 6 April 2015. Saat itu, Maroef dilarang membawa stafnya ke dalam ruang kerja Novanto. Pertemuan pun berlangsung empat mata.
Setelah pertemuan itu, Novanto meminta diadakan pertemuan kedua di sebuah hotel di kawasan Pacific Place Jakarta, 13 Mei 2015.
Namun dalam pertemuan itu, Novanto justru mengajak pengusaha minyak Riza Chalid. (Baca: Maroef: Jim Bob Bilang Silakan Beri Saham, Kalau Mau Penjarakan Saya)
Pertemuan berlanjut pada 8 Juni 2015 di hotel yang sama. Maroef yang curiga dengan Novanto dan Riza pun akhirnya memutuskan merekam pertemuan itu. Rekaman itu kemudian diserahkan ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said.
Sudirman pun melaporkan rekaman ke MKD. (Baca: Sikapi Isi Rekaman, JK Sebut Tragis, Congkak, dan Ada Upaya Rugikan Negara)
Maroef mengatakan, dalam pertemuan ketiga itu, Riza bersama Novanto berusaha menjanjikan kemulusan renegosiasi kontrak freeport dan meminta saham sebagai imbalannya, dengan mencatut nama Jokowi-JK.
"Dalam pembicaraan itu Saudara Riza mengatakan, 11 persen ke Presiden dan 9 persen ke Wapres," kata Maroef.