Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darmo, Si Pintar yang Disayang Jokowi dan Didekati Riza Chalid

Kompas.com - 03/12/2015, 06:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam rekaman percakapan antara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid bersama Presiden Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, Darmo disebut berkali-kali.

Darmo adalah panggilan dari Darmawan Prasodjo, Deputi I Staf Kepresidenan.

Dia adalah politisi Partai Demokrasi Indonesisa Perjuangan (PDI-P) yang direkrut oleh Luhut Binsar Pandjaitan saat menjadi Kepala Staf Presiden.

Di dalam rekaman, Darmo diibaratkan sebagai anak kesayangan Jokowi karena kecerdasannya. Hal itu membuat Riza Chalid pun mendekati pria yang sempat bekerja di Gedung Putih, Amerika Serikat, itu.

"Darmo ini disayang sama dia (Jokowi) karena si Darmo kalau presentasi, lulusan Amerika, sudah kuliah Phd pintar. Jokowi happy terus. Ini saya tahu. Darmo ngomong, Pak, itu didengerin (oleh Jokowi)," kata Riza.

Setya pun menimpali ucapan Riza itu. "Cuma sudah dibeli. Gara-gara ketemu Bapak, dikunci, sreeeet. Berubah," seloroh Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali itu.

"Dikawaninlah," ucap Riza.

Pada awal percakapan, nama Darmo juga sempat disebut oleh Setya. Setya menceritakan pendekatan yang cukup intensif dilakukan Riza terhadap Darmo.

Pendekatan itu dilakukan agar Darmo tunduk terhadap kemauan Riza.

"Tapi kalau pengalaman kita, artinya saya dengan Pak Luhut, pengalaman-pengalaman dengan presiden, itu rata-rata 99 persen itu gol semua, Pak. Ada keputusan-keputusan penting kayak Arab itu, bermain kita. Makanya saya tahu. Makanya Bung Riza begitu tahu Darmo, di-maintain, dibiayai terus itu Darmo habis-habisan supaya belok. Pinter itu," ucap Setya.

Mendengar cerita Setya dan Riza soal Darmo, Maroef tak banyak berkomentar. Dia hanya menyeletuk singkat, "Anu The Lobbies", yang kemudian disambut tawa Riza dan Setya.

"Rising star"

Darmo saat ini masih aktif menjabat sebagai Deputi I Staf Kepresidenan yang membawahi bidang monitoring dan evaluasi.

Luhut pernah memperkenalkan Darmo sebagai sosok rising star saat Kantor Staf Kepresidenan baru dibentuk.

"Dia pernah bekerja di Gedung Putih, pernah kerja di kantor Senator (John) Kerry. Ini rising star anak muda," ucap Luhut.

Meski terbilang muda, Darmo dianggap memiliki analisis yang tajam di bidang ekonomi energi. Selama 20 tahun merantau di Amerika Serikat, Darmo pun kembali ke Tanah Air.

Luhut mengakui memilih Darmo karena ada kedekatan hubungan. Luhut pun berseloroh bahwa pemilihan Darmo sedikit berbau KKN.

"Memang ada KKN sedikit karena dulu ayahnya adalah instruktur saya di akademi militer. Pas saya ketemu dia, wah ini orang boleh juga. Saya lihat CV-nya paten juga," kata Luhut waktu itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com