Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfudz: Wajar jika Ketua DPR Singgung Pembelian Pesawat Amfibi dari Jepang

Kompas.com - 19/11/2015, 06:59 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan, pembicaraan Ketua DPR, Setya Novanto, dengan Pemerintah Jepang terkait rencana pembelian pesawat amfibi adalah wajar.

Menurut Mahfudz, rencana pembelian itu sudah dilakukan sewaktu Presiden Joko Widodo ke Jepang beberapa waktu lalu. Tipe pesawat terbang amfibi itu adalah ShinMaywa US2 buatan pabrikan ShinMaywa, Jepang, yang disebut-sebut seharga 100 juta dolar Amerika Serikat perunit. 

 
Di dunia, baru India yang mengumumkan kontrak pembelian pasti 15 unit ShinMaywa US-2 ini. 
 
Politisi PKS itu menyebutkan, Novanto juga merespons positif rencana kerja sama yang masih dalam tahap rintisan awal. 
 
Bahkan, jika rencana kerja sama produksi bisa terwujud maka Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pesawat amfibi yang multifungsi dari hasil kerja sama produksi. Anggaran pembelian pesawat akan dibahas di DPR.

"Jadi saya melihat pembicaraan pihak pemerintah Jepang dengan Ketua DPR soal pesawat amfibi adalah hal yang lazim dalam konteks tindak lanjut kesepakatan kerja sama bidang pertahanan dan industri pertahanan kedua negara," kata Siddiq, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (18/11/2015).

Dari sisi kebutuhan, kata Mahfud, Indonesia sangat butuh pesawat amfibi terutama untuk pemadaman api dan pengamatan maritim. 

Pemerintah Jepang menindaklanjuti kesepakatan kerja sama antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah Indonesia sebagai hasil kunjungan Presiden Jokowi dan pertemuan menteri pertahanan kedua negara," katanya.

Mahfud mengatakan, tengah terjadi penjajakan kerja sama antar industri pertahanan kedua negara, khususnya antara PT DI dan ShinMaywa Jepang yang memproduksi pesawat amfibi. 

 
"Rencana kerja sama ini sangat baik dan harus didukung semua pihak. Saat kunjungan Ketua DPR ke Jepang, soal ini disinggung kembali," kata Mahfudz.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com