Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Kejaksaan Tak Memuaskan, Jokowi Diminta Ganti Jaksa Agung

Kompas.com - 18/11/2015, 19:30 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat sipil yang tergabung dalam Koalisi Pemantau Peradilan menilai kinerja Jaksa Agung Muhammad Prasetyo tidak cukup memuaskan pada setahun pertama menjabat.

Mereka meminta agar Presiden Joko Widodo melakukan evaluasi dan mengganti posisi Jaksa Agung dengan orang yang lebih tepat.

"Jokowi seharusya bisa mengevaluasi bawahannya termasuk Jaksa Agung. Jokowi tidak punya pilihan lain selain mencopot Prasetyo," ujar peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Miko Ginting, di Sekretariat YLBHI, Jakarta Pusat, Rabu (18/11/2015).

Menurut Miko, koalisi mencatat sejumlah kelemahan Prasetyo selama memimpin Kejaksaan.

Pertama, Prasetyo dinilai belum menjalankan reformasi birokrasi di internal Kejaksaan. Penempatan sejumlah jaksa pada kedudukan penting tidak dilakukan secara terbuka.

Kedua, Prasetyo dianggap lemah dalam pemberantasan korupsi. Misalnya, Satuan Tugas Khusus Tindak Pidana Korupsi yang tidak efektif, dan uang negara sebesar Rp 13 triliun atas pidana korupsi yang belum tertagih.

Kemudian, Prasetyo juga dinilai gagal mewujudkan janji Jokowi untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM masa lalu.

Koalisi Pemantau Peradilan mendesak Jokowi untuk segera mengganti Jaksa Agung dengan orang yang memiliki kriteria seperti bersih dari tuduhan korupsi dan bebas dari kepentingan politik.

Jaksa Agung yang baru harus bisa memperbaiki sumber daya manusia di kejaksaan, memenuhi sistem angggaran, dan memiliki komitmen serius dalam penanganan pelanggaran HAM berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com