"Pengawas pemilu kita perintahkan untuk mempelototi daerah-daerah itu, dalam konteks TPS rawan akurasi data pemilih," tutur Daniel di Media Center Bawaslu Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (18/11/2015).
Selain Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur dan Papua juga menjadi daerah dengan TPS yang akurasi data pemilihnya paling rawan, yaitu masing-masing sebesar 2.181 TPS (76 persen) dan 768 TPS (26,1 persen).
Sementara sembilan daerah yang melaksanakan pemilihan Gubernur, Kalimantan Utara menjadi daerah yang TPS nya paling rawan dalam aspek akurasi data pemilih, yaitu sejumlah 494 TPS.
Selain Kalimantan Utara, daerah yang juga paling rawan adalah Sulawesi Utara 478 TPS dan Kepulauan Riau 477 TPS.
Daniel menambahkan, Bawaslu telah mengeluarkan edaran untuk memantau kenaikan jumlah pemilih di seluruh daerah.
Selain itu, Bawaslu juga menerbitkan TPS rawan sebagai upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran paa saat pelaksanaan tahapan berlangsung.
"Kita minta sebagai pengawas, mereka harus mengerti dimana TPS yang sering terjadi (pelanggaran)," ujar Daniel.