Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Teroris Disarankan Tak Disebut dengan Nama Agama

Kompas.com - 18/11/2015, 18:03 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konferensi Internasional Ulama dan Cendekiawan Muslim yang akan digelar pada 23-25 November 2015 akan membahas seputar pandangan Islam moderat terhadap berkembangnya kelompok-kelompok radikal yang mengatasnamakan agama.

Salah satu yang akan didiskusikan adalah usulan agar kelompok radikal tidak disebut dengan menggunakan istilah agama.

"Kami akan pikirkan soal itu. Kalau menggunakan nama agama, kasihan orang beragama yang tidak melakukan aksi teror," ujar Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS) Hasyim Muzadi, di Kantor Kemenlu, Jakarta, Rabu (18/11/2015).

"Sementara, kalau digunakan, takutnya mendorong orang yang agamanya disebut untuk melalukan teror," tuturnya.

Salah satu contoh, misalnya kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kelompok tersebut menggunakan nama agama Islam, meski tidak semua pemeluk agama Islam setuju terhadap apa yang dilakukan kelompok tersebut.

"Seharusnya, kalau kelompok teror ya disebut teroris saja," kata Hasyim.

Hasyim mengatakan, forum internasional yang akan digelar di Kampus UIN Malang tersebut merupakan salah satu bentuk media diplomasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia terhadap dunia internasional.

Salah satu isu yang akan dibahas dalam forum ini adalah permasalahan terorisme dan aliran radikal yang mulai bertumbuh sejak terjadinya serangan September 2001.

Melalui forum ini, Indonesia akan membawa jargon Islam moderat, yang ilmiah, yang belum tersentuh kepentingan ekonomi dan politik.

Paham Islam Indonesia ini akan berupaya dipopulerkan di selurih dunia dengan menampilkan pola berpikir Islam yang menjamin keamanan internasional.

"Konsekuensi dari berbagai aliran, ideologi dan sekuler marak di Indonesia. Misalnya, meningkatnya ekstrim kiri dan kanan. Ingin mendirikan negara  agama, dan menggeser Pancasila," kata Hasyim.

Forum ini digelar bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri RI. Diskusi yang digelar dalam forum tersebut akan dihadiri perwakilan lebih dari 45 negara, seperti Amerika, Bulgaria, Spanyol dan negara-negara lainnya.

Forum akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan ditutup oleh Wapres Jusuf Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Nasional
Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Nasional
MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
Kemenag Sayangkan 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Alami Keterlambatan

Kemenag Sayangkan 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Alami Keterlambatan

Nasional
Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Nasional
Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Nasional
Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Nasional
Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Nasional
Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Nasional
Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Nasional
Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Nasional
MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com