Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Hukum Tak Akan Berhasil, Andi Mattalatta Dukung Digelar Munas Golkar

Kompas.com - 16/11/2015, 17:20 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Mahkamah Partai Golkar Andi Mattalatta mendukung penyelesaian konflik internal Partai Golkar melalui Musyawarah Nasional (Munas).

Mekanisme rekonsiliasi melalui Munas tersebut diusulkan oleh tokoh-tokoh muda Golkar.

"Penyelesaian tidak akan dapat ditempuh melalui hukum, tetapi harus dilakukan secara internal Partai Golkar," ujar Andi saat bertemu anggota poros muda Partai Golkar di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (16/11/2015).

Menurut Andi, jika dilihat dari latar belakang persoalan, masalah internal Golkar tidak akan pernah selesai jika ditentukan melalui mekanisme hukum.

Pasalnya, penyelesaian melalui hukum akan memenangkan satu pihak, tapi mengalahkan pihak lain, sehingga selalu akan ada kelompok yang merasa dirugikan. (baca: Poros Muda Sebut Eksistensi Golkar di Pilkada Terancam)

Sebelumnya, Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi juga mengusulkan hal yang sama. Saat dikunjungi tokoh muda Golkar, Muladi mengusulkan agar segera dibentuk suatu kepengurusan gabungan antara pengurus hasil Munas Bali dan Munas Ancol.

Selain itu, sesuai putusan Mahkamah Partai Golkar terkait sengketa kepengurusan Golkar, kedua kubu wajib melaksanakan Munas, selambat-lambatnya sebelum 2017. (baca: Agun: Elite Golkar Harus Utamakan Kader Muda)

Juru Bicara Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga sebelumnya mendesak, agar dua pengurus DPP Partai Golkar segera menyelenggarakan munas bersama untuk mengakhiri konflik internal partai.

Pelaksanaan munas tersebut juga harus dilangsungkan secara demokratis. (baca: Dorong Munas, Poros Muda Golkar Minta Agung-Aburizal Jadi Penasihat Partai)

"Anak-anak muda mau minta senior-senior Golkar untuk berperan aktif menyelesaikan konflik partai, dan tidak membiarkan Golkar semakin terpuruk akibat konflik yang berkepanjangan," kata Andi dalam pesan singkatnya, Selasa (10/11/2015).

Dalam pelaksanaan munas itu, siapa saja dapat mencalonkan diri, termasuk dua ketua umum yang kini menjabat, yakni Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.

Namun, menurut dia, jauh lebih baik jika Golkar ke depan dipimpin oleh sosok kader muda. (baca: Kata Aburizal, Waktu Munas Tergantung DPD I Golkar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com