Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatihan Intelijen Dasar Masuk Kurikulum Bela Negara

Kompas.com - 13/11/2015, 14:17 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan tengah menyusun kurikulum untuk diajarkan pada program Bela Negara. Kurikulum tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2015.

"Sekarang sudah mendekati 90 persen. Masukan masyarakat akan menjadi final untuk menjadikannya 100 persen," kata Kepala Badan Diklat Kemenhan Mayjen TNI Hartin Asrin saat kegiatan Focus Group Discussion tentang Penyusunan Kurikulum Pusat Pendidikan dan Latihan Bela Negara di Kemenhan, Jumat (13/11/2015).

Ia menjelaskan, ada tiga hal utama yang akan dimasukkan dalam kurikulum bela negara, yaitu bidang studi dasar, intelijen dasar, dan konten lokal. Untuk bidang studi dasar, materi ketatanegaraan seperti wawasan kebangsaan, sistem ketahanan semesta, dan kepemimpinan akan menjadi fokus utamanya.

"Khusus untuk kepemimpinan, itu akan menyesuaikan dengan level peserta yang diajarkan," kata dia. Sementara, untuk bidang intelijen dasar, setiap peserta akan diajarkan kemampuan mengumpullkan dan melaporkan sebuah informasi. Teknik penyusunan laporan pun menggunakan metode yang digunakan intelijen pada umumnya.

"Kita ajarkan 5W 1H (what, where, when, who, why + how), bagaimana mengolah informasi itu," kata dia.

Ia menambahkan, selama ini pemerintah sebenarnya telah mengajarkan teknik intelijen dasar kepada masyarakat secara tidak langsung. Ia menyebut, papan informasi "Lapor 1x24 Jam" yang biasa terpasang di perkampungan merupakan salah satu contohnya.

"Cuma sekarang itu sudah dingin. Nah, kami ingin hangatkan lagi," ujarnya.

Materi terakhir adalah diajarkannya muatan lokal menyesuaikan dengan lokasi yang diajarkan. Untuk materi terakhir, Hartin mengatakan, Kemenhan telah mencoba menerapkannya kepada sejumlah pegawai Bank BNI 46.

"Kita ajarkan filosofi 46 dan bagaimana upaya mereka dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Untuk hal ini, kita bekerja sama dengan diklat yang mereka miliki," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com