Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Nilai Evakuasi Korban Asap Tak Perlu ke Luar Kota

Kompas.com - 27/10/2015, 22:18 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menilai masyarakat terdampak kabut asap tak perlu dievakuasi ke kota-kota lain meskipun keadaan udara dalam keadaan tidak baik.

Menurut dia, penyediaan ruang singgah yang sehat, fasilitas kesehatan yang memadai serta penanganan yang baik sudah cukup memfasilitasi korban bencana kabut asap.

"Saya rasa tidak perlu (evakuasi ke luar kota). Apakah sesak nafas apakah pusing, mual. Mereka cukup dikasih tempat bagaimana mereka bisa lesehan di ruang yang sehat. Setengah jam mereka sudah fresh, dua jam bisa kembali ke rumah," kata Khofifah saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (27/10/2015) malam.

Ia menegaskan, di setiap rumah singgah juga perlu disediakan tabung-tabung oksigen dan juga dokter yang siap dihubungi. Sehingga, penanganan dapat segera dilakukan jika dalam keadaan darurat.

Khofifah menambahkan, jika korban terdampak asap masih merasa mual dan belum pulih kesehatannya setelah diberi tindakan tabung oksigen selama 15 menit, maka korban perlu dirujuk ke Rumah Sakit.

Namun, menurut dia, sejauh ini persentase korban yang perlu sirujuk ke Rumah Sakit sangat kecil. Rumah singgah dinilainya masih cukup efektif.

Ia mencontohkan rumah singgah di salah satu lokasi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Di lokasi itu ada 183 orang yang dirawat di sana pada Sabtu (24/10/2015) lalu, tapi hanya satu yang perlu dirujuk ke rumah sakit. "Artinya persentase yang perlu dirujuk kecil," tuturnya.

Menurut Khofifah, penyediaan rumah singgah sangatlah sederhana sehingga seharusnya tidak sulit untuk disediakan.

"Kalau rumah singgah, simpel sekali kok. Kapan ada ruangan AC, cukup. Jadi kita hanya menyiapkan velbed-velbed (ranjang). Cuma kan banyak anak-anak, jadi bagus lah disiapkan mainan mainan," ujar Khofifah.

Ia menambahkan, pemerintah juga telah menyiagakan kapal rumah sakit, khususnya untuk di daerah Kalimantan, jika ada kebutuhan layanan yang tidak cukup dilakukan di Rumah Sakit.

"Kalau memang ada kebutuhan untuk layanan di rumah sakit ternyata tidak cukup. Maka disiapkan kapal rumah sakit supaya kalau daya tampung rumah sakit sudah full capacity bisa di-deliver ke kapal. Kapalnya stand by di Banjarmasin," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com