JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti mengatakan, salah satu "keberhasilan" Presiden Joko Widodo dalam satu tahun masa pemerintahannya adalah melemahkan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Kalau ada satu segi yang lumayan berhasil dari era Jokowi ini, kalau menurut saya adalah keberhasilannya melemahkan pemberantasan korupsi," kata Ray dalam acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/10/2015).
Ray mencatat beberapa alasan yang membuatnya berkesimpulan seperti itu. Alasan pertama adalah lambatnya respon Jokowi terhadap konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri.
"Sudah lambat, tidak tegas pula," ucap Ray.
Ketidaktegasan tersebut, menurut Ray, ditunjukkan dari pencopotan Budi Waseso yang tanpa dasar dan terlambat. Padahal sejumlah pihak sudah sejak lama mendesak Jokowi untuk mencopot Komjen Budi Waseso yang saat itu menjabat Kepala Bareskrim.
Alasan kedua adalah revisi Undang-Undang KPK. Ray mengatakan, meski presiden membantah bahwa usulan revisi itu diajukan oleh pemerintah, namun terlihat jelas dalam notulensi rapat paripurna DPR Juni lalu bahwa tuntutan revisi UU KPK berasal dari pemerintah.
"Jadi tidak benar kalau presiden mengatakan tidak bertanggungjawab sepenuhnya," tutur dia.
Adapun alasan lainnya adalah tidak ada keseriusan dalam upaya reformasi kepolisian dan kejaksaan. Ray memberi contoh kasus mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dijadikan tersangka terkait kasua penyalahgunaan wewenang pemindahan kios di Pasar Turi.
"Itu juga memperlihatkan kepada kita, kalau tidak ada upaya serius dalam melakukan reformasi institusi polisi, kasus korupsi hanya jadi mainan. Bahkan bisa jadi alat menekan," ucap Ray.
Ray menegaskan, jika pemerintah betul-betul ingin memberdayakan polisi dalam rangka pemberantasan korupsi, mau tidak mau presiden harus memimpin reformasi institusi polisi sehingga hukum tidak jadi permainan di tangan polisi.
"Itu lah menurut saya 'hadiah indah' dari Jokowi kepada bangsa ini adalah berhasil melakukan pelemahan terhadap gerakan anti korupsi. Tentu masih ada empat tahun untuk memperbaiki citra itu," kata Ray.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.