Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar menilai, selama hampir setahun menjabat, Prasetyo tidak menunjukkan kemampuannya untuk memimpin lembaga penegak hukum itu.
"Prasetyo harus diganti, dicopot dari jabatannya. Orang ini tidak capable dan tidak punya kemampuan di bidang ini," ujar Haris dalam diskusi di Jakarta, Minggu (25/10/2015).
Haris mengatakan, selama menjalani perannya jadi Jaksa Agung, Prasetyo justru banyak menciptakan blunder.
Misalnya, kata Haris, Prasetyo tidak mampu menghentikan kriminalisasi terhadap dua komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.
Menurut dia, abainya sikap Prasetyo tersebut justru menimbulkan semakin banyak kegaduhan.
"Pemerintah bilang, jangan gaduh. Tapi, Jokowi malah memelihara jamur gaduh yang ada pada HM Prasetyo," kata Haris.
Selain itu, Prasetyo juga dianggap membuat gaduh dengan adanya eksekusi mati yang dibagi dalam beberapa gelombang.
Menurut Haris, Prasetyo justru merusak kredibilitas Indonesia di mata dunia yang banyak menentang hukuman mati.
"Di internasional, ada batasan hanya pada hal tertentu saja hukuman mati dilakukan. Dia tidak argumentatif. Dia mendorong proses hukuman mati dengan cara bergelombang," kata Haris.
Belakangan, wacana soal reshuffle kabinet jilid II mencuat. Haris berharap, Prasetyo menjadi salah satu menteri dan sejajarnya yang dicopot atau dipindahkan dari jabatannya.
"Kalau dia sampai mengundurkan diri, itu bisa jadi satu hal baik yang dia lakukan," kata Haris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.