JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Aceh Zaini Abdullah menduga adanya provokator di balik bentrokan antar-warga yang terjadi di Aceh Singkil. Ia menduga ada pihak yang tidak suka dengan kondisi kondusif di Aceh sehingga berupaya menciptakan kericuhan.
"Mungkin juga ada sesuatu yang menyusup. Kita tahu kejadian di Aceh sekarang sudah kondusif situasinya. Banyak pihak yang tak suka dengan kondisi ini, tetapi kita harapkan tak demikianlah," kata Zaini di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Ia meminta agar masing-masing pihak konsisten terhadap kesepakatan yang sudah disetujui bersama. Pada 1979, dibuat kesepakatan antara warga Muslim dan Nasrani yang dikuatkan melalui musyawarah kedua belah pihak pada tahun 2001.
Berdasarkan kesepakatan itu, di Aceh Singkil, disetujui berdiri satu gereja dan empat undung-undung (tempat ibadah).
Selain itu, menurut Zaini, kesepakatan tersebut mengatur bahwa gereja yang tidak memiliki izin akan dirobohkan oleh pihak non-Muslim itu sendiri. (Baca: Kapolri: Dua Orang Penyebar SMS Provokatif di Aceh Singkil Masih Anak-anak)
"Jumlahnya ada 10, sebenarnya 17, tetapi yang tujuh itu menunggu izin untuk pendiriannya. Yang ada izin hanya satu gereja dan empat undung-undung (tempat ibadah) tersebar di Kabupaten Singkil," ujar Zaini.
Namun, sampai saat ini, berdiri 23 gereja dan tempat ibadah di Aceh Singkil. Sejumlah ormas lalu mendesak pemerintah setempat untuk menutup gereja yang tidak berizin.
Desakan itu disampaikan atas dasar kesepakatan yang dibentuk pada 1979 tersebut. Pemerintah daerah pun menyepakati untuk menutup 10 gereja yang tidak berizin pada 19 Oktober. (Baca: Satpol PP Bongkar 10 Gereja Tak Berizin di Aceh Singkil)
Namun, ada sejumlah pihak yang tidak sabar sehingga muncul bentrokan antar-warga. Akibat bentrokan ini, Gereja HKI dibakar, seorang warga tewas tertembak, dan empat warga mengalami luka-luka.
Terkait bentrokan di Aceh Singkil, Zaini mengatakan bahwa pihaknya belum akan merevisi peraturan pemerintah daerah terkait pendirian rumah ibadah. (Baca: PGI Kecewa Konstitusi Tak Berdiri Tegak di Aceh Singkil)
Untuk mencegah terulangnya bentrokan tersebut, Pemda akan melakukan sosialisasi lebih gencar.
Zaini juga mengatakan bahwa Wapres telah memanggil Menteri Agama untuk membahas masalah di Aceh Singkil. Hasilnya, Menang akan mendatangi Aceh Singkil pada 23 hingga 24 Oktober mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.