Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Jokowi, Saudi Nyatakan Siap Bangun Kilang dan Suplai Minyak Mentah

Kompas.com - 20/10/2015, 20:34 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir menghasilkan kesepakatan bahwa Arab Saudi dipastikan akan menjalin empat kerja sama dengan Indonesia.

Empat kerja sama itu ialah soal pembangunan kilang, pasokan minyak mentah, petrokimia, dan penyediaan cold storage. Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengungkapkan, pertemuan itu adalah kelanjutan pertemuan Presiden dengan Raja Arab Saudi pada bulan September lalu.

"Dalam pertemuan tadi, paling tidak, ada empat kerja sama yang akan diprioritaskan dan akan segera diimplementasikan," ujar Retno dalam jumpa pers seusai pertemuan, Selasa (20/10/2015).

Kerja sama yang akan dilakukan Indonesia dengan Arab Saudi adalah untuk pembangunan kilang, pasokan minyak mentah, petrokimia, dan penyediaan cold storage. Selain itu, kerja sama lain yang juga dipertimbangkan untuk dilanjutkan ke pembicaraan lebih serius adalah bidang turisme dan pertanian.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, dia akan kembali ke Jeddah, Arab Saudi, untuk merinci kerja sama itu dalam waktu sebulan. Hari ini, tim dari Saudi Aramco pun sudah mulai menjajaki pembicaraan dengan Pertamina.

"Saya kira empat ini fokus awal kita dan kita sepakat untuk lakukan bertahap dan terbuka bidang lain untuk dibicarakan dengan Presiden," ungkap Sudirman yang menjadi koordinator investasi dari Timur Tengah di Indonesia itu.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir mengungkapkan, pertemuan tadi adalah untuk memperkuat hubungan historis kedua negara yang sudah terjadi sejak lama. Maka dari itu, semua bidang pun mulai dijajaki, mulai dari bidang politik, bidang ekonomi, bidang investasi, militer, hingga keamanan.

Dalam lawatan Presiden Joko Widodo ke Arab Saudi, Aramco menyampaikan komitmennya untuk menanamkan investasi di Indonesia senilai 10 miliar dollar AS, setara Rp 134 triliun (kurs 13.400). Pemerintah tengah mengebut finalisasi peraturan presiden (perpres) tentang percepatan pembangunan kilang agar menjadi payung hukum pelaksanaan proyek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com